TEKNIK ANALISIS JALUR

TEKNIK ANALISIS JALUR
A. Apakah Analisis Jalur Itu ?

  • Menjelaskan hubungan sebab akibat yang terdapat pada faktor genetika makhluk hidup yang kemudian dikembangkan oleh Duncan tahun 1966 di bidang ilmu sosial.
  • Analisis ini digunakan untuk mempelajari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari peubah bebas terhadap peubah tidak bebas.
  • Analisis jalur ini bukan merupakan metode untuk mencari penyebab antar peubah, tetapi merupakan metode yang digunakan untuk menelaah hubungan kausal (sebab akibat) yang dirumuskan oleh peneliti atas dasar pertimbangan teoritis dan pengetahuan yang benar (Kerlinger dan Pedhasur, 1973).
  • Jadi dalam hal ini yang terpenting adalah teori dasar dan pengetahuan tentang hubungan antara peubah-peubah dan bagaimana mengabstraksikannya ke dalam bentuk diagram jalur.
  • Menurut Asher (1976) metode ini hanya menghitung dan menguji signifikansi koefisien jalur, jadi apabila model hipotesa yang dibuat berdasarkan latar belakang teori yang mendasari antar peubah tidak tepat maka hasilnya tidak ada gunanya.
  • Dengan analisis jalur dapat dijelaskan mekanisme hubungan kausal antar peubah dengan menguraikan koefisien korelasi menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung, jadi tidak hanya keeratannya saja seperti koefisien korelasi sehingga amalisis jalur dapat memberikan informasi yang lebih lengkap daripada dalam bentuk korelasi saja (Asher, 1976). 
  • Asumsi analsis jalur : (Kerlinger dan Pedhasur, 1973), yaitu:
    1. Peubah yang diteliti diukur dengan skala  pengukuran interval.
    2. Hubungan antar peubah tak bebas dengan peubah bebas di dalam model bersifat linier dan sebab akibat.
    3. Peubah sisa tidak berkorelasi antar sesamanya, juga tidak berkorelasi dengan peubah bebas di dalam sistem.
    4. Model hubungan kausal (sebab akibat) bersifat asimetrik (searah) dan mempunyai landasan teori yang benar.  
DIAGRAM JALUR
  1. Langkah awal dalam menggunakan metode analisis jalur adalah penyusunan diagram jalur yang menggambarkan hubungan kausal antar peubah.
  2. Estimasi yang dilakukan untuk menentukan koefisien jalur sangat dipengaruhi oleh bentuk model hubungan yang terdapat dalam diagram jalur tersebut.
  3. Semakin kompleks hubungannya berarti semakin panjang pula prosedur estimasi koefisien jalurnya.
  4. Apabila model hubungan yang dinyatakan memuat jalur-jalur yang kurang tepat, maka prosedur estimasi yang dilakukan akan kurang efisien, khususnya untuk jalur yang kurang tepat tersebut
Model Diagram Jalur

 KOEFISIEN JALUR


DEKOMPOSISI KOEFISIEN JALUR



SIGNIFIKANSI KOEFISIEN JALUR
  • Menurut Kerlinger dan Pedhasur (1973) untuk signifikansi koefisien jalur dalam penelitian harus lebih besar atau sama dengan 0.05.
  • Sedangkan jika nilai absolut koefisien jalurnya lebih kecil dari 0,05 dianggap tidak signifikan sehingga jalur tersebut dapat dihilangkan.
  • Akan tetapi jika ukuran sampelnya besar meski nilai koefisien jalurnya kecil maka jalur tersebut masih dapat digunakan dalam penelitian.

2 komentar:

  1. Mas, kalau boleh tau sumbernya dari buku mana saja ya mas? Sekedar saran alangkah baiknya kalau sumbernya juga dicantumkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya terima kasih sarannya, akan saya update sumbernya :)

      Delete