Ternyata Suku Batak dan Suku Toraja Memiliki Kesamaan
Batak dan Toraja
kemiripan budaya tetapi berbeda pulau.
Toraja adalah destinasi utama di Sulawesi Selatan.
Suku yang paling banyak menjadi penyanyi di Indonesia adalah suku Batak
Orang Toraja juga jago nyanyi.
Orang Toraja adalah suku yang menetap di
pegunungan bagian utara Sulawesi
Selatan, Indonesia.
Populasinya diperkirakan sekitar 650.000 jiwa, dengan 450.000 di antaranya
masih tinggal di Kabupaten
Tana Toraja. Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen,
sementara sebagian menganut Islam
dan kepercayaan animisme
yang dikenal sebagai Aluk To Dolo.
Orang Batak dari Pulau Sumatra
Utara. Daerah asal kediaman orang Batak dikenal dengan Daratan Tinggi Karo,
Kangkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun, Toba, Mandailing dan
Tapanuli Tengah. Daerah ini dilalui oleh rangkaian Bukit Barisan di daerah
Sumatra Utara dan terdapat sebuah danau besar dengan nama Danau Toba yang
menjadi orang Batak.Dilihat dari wilayah administrative, mereka mendiami
wilayah beberapa Kabupaten atau bagaian dari wilayah Sumatra Utara. Yaitu
Kabupaten Karo, Simalungun,Dairi, TapanuliUtara,dan Asahan.
Orang Batak juga mengenal sistem gotong-royong kuno dalam hal bercocok
tanam. Dalam bahasa Karo aktivitas itu disebut Raron, sedangkan dalam bahasa
Toba hal itu disebut Marsiurupan. Sekelompok orang tetangga atau kerabat dekat
bersama-sama mengerjakan tanah dan masing-masing anggota secara bergiliran.
Raron itu merupakan satu pranata yang keanggotaannya sangat sukarela dan
lamanya berdiri tergantung kepada persetujuan pesertanya. Masyarakat Batak
telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk
bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak (tenggala dalam
bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi)
atau ani-ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional yaitu, piso
surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur
(sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Unsur teknologi lainnya
yaitu kain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam
kehidupan adat Batak.
Jawabannya lain lebih dari itu…….
Cek 1 per 1 foto ini!
1. Pakaian Adat : kemiripan untuk tutup kepala
dan model pakaiannya
- Baju Pokko' (toraja)
- Baju Ulos (batak)
2. Rumah Adat : masing-masing menonjol di bagian atap
- Tongkonan (Toraja)
- Rumah Bolon (Batak)
3. Tarian Adat : Gerakan Tangan dan jumlah penari
- Tor Tor (batak)
- Rambu Solo (Toraja)
4. Ukiran : Corak hitam dan merah sama-sama mendominasi juga bentu hewan yang digambarkan
- Naga Morsarang (Batak)
- Neg Limbongan (Toraja)
5. Patung : sama-sama menyimbolkan patung bagi yang telah meninggal
- Sigale-gale (batak)
- Tau tau (Toraja)
Kemiripan tapi tidak begitu identik 100%, tipe rumah
adat suku Batak (khususnya Batak Toba) dengan tipe rumah adat Toraja. Keduanya
sama-sama melambangkan keperkasaan Sepasang Tanduk Kerbau. Keduanya sama-sama
menjadikan Binatang Kerbau sebagai Binatang yang paling berharga dan pantas
untuk dijadikan hewan korban dalam acara adat, pesta adat, dan ritual kematian.
Akan tetapi ritual adat di Toraja lebih kompleks dibandingkan dengan di tanah
Batak yang sudah mengalami penyederhanaan pasca masuknya agama-agama modern.
Ada beberapa Marga batak yang kebetulan sama, dan ada
juga yang hampir mirip tapi tidak sama dengan Marga Toraja. Persamaan ini lebih
tepat disebut kemiripan bunyi atau pun tulisan.
Misalnya : Marga Limbong : Limbong, Palimbong
Misalnya : Marga Tobing : Toding, Pakpahan : Pahan, Pulungan : Palengan, Aritonang : Aitonam, Pardede : Pirade, dll.
Untuk Marga Sipayung sering dikatakan juga ada di Toraja, kemungkinan adalah keturunan dari perantau Batak (Simalungun) yang mungkin dulu pernah menikah dengan wanita Toraja dan berketurunan di Tanah Toraja. Marga Sipayung ini menurut catatan orang Toraja tidak termasuk dalam himpunan keluarga besar marga asli Toraja.
Misalnya : Marga Limbong : Limbong, Palimbong
Misalnya : Marga Tobing : Toding, Pakpahan : Pahan, Pulungan : Palengan, Aritonang : Aitonam, Pardede : Pirade, dll.
Untuk Marga Sipayung sering dikatakan juga ada di Toraja, kemungkinan adalah keturunan dari perantau Batak (Simalungun) yang mungkin dulu pernah menikah dengan wanita Toraja dan berketurunan di Tanah Toraja. Marga Sipayung ini menurut catatan orang Toraja tidak termasuk dalam himpunan keluarga besar marga asli Toraja.
Secara langsung tidak terlihat dalam
catatan sejarah tertulis maupun berupa peninggalan arkeologis mengenai hubungan
kekerabatan antara Suku Batak dengan Suku Toraja. Posisi geografis kedua Suku
ini yang terletak pada 2 buah PulauBesar yang sangat jauh jaraknya membuat
pesimis para ahli yang mencoba meneliti hubungan kedua Suku bangsa ini.
Aka tetapi dalam pengamatan yang lebih
serius para ahli anthropogi dan budaya saat inidapat melihat ada cukup banyak
persamaan yang menunjukkan kemungkinan adanya hubungan di masa yang lalu.
Beberapa Ahli Sejarah dan Pakar
Kebudayaan Melayu telah ada yang mencoba menganalisa dan menuliskan
penelitiannya dengan temuan persamaan kebudayaan diantara kedua Suku ini.
Walaupun belum bersifat Final, tapi sudah bisa dijadikan dugaan pra kesimpulan
yang akan menjadi dasar objek penelitian selanjutnya di masa yang akan datang.
Kesimpulan Penelitian dalam Lingkup yang
lebih besar kemungkinan kekerabatan Suku Bangsa Batak dengan beberapa Suku
Bangsa lainnya.
kita atau bangsa Batak ini sering
diklasifikasikan sebagai bagian dari Ras Proto Malayan yang hidup damai
bermukim di perbatasan Burma/Myanmar dengan India ribuan tahun yang lalu.
Kemudian akibat perang berkepanjangan dan pengusiran oleh ras Arya dari yang
beimigrasi dari Eropa dan juga oleh bangsa China dari Utara menyebabkan bangsa
Proto Malayan ini akhirnya tersingkir keluar dari kampung halamannya.
Mereka bermigrasi ke Selatan dan Timur
melewati darat, sungai, dan juga laut. Beberapa komunitas tersebut yang
kemudian menyebar ke berbagai wilayah yang cukup jauh dari daerah asalnya.
Diduga nereka inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal beberapa bangsa seperti berikut
ini :
- Kelompok Suku Bangsa Karen di Myanmar,
Suku Tayal di Taiwan, (penduduk asli sebelum didominasi oleh pendatang – bangsa China dari Tiongkok)
- Suku Batak di Sumatera,
- Suku Ranau di Lampung,
- Suku Toraja di Sulawesi Selatan,
- Suku Bontoc dan Batac di Pelawan Philipina,
- Suku Meo di Thailand Selatan,
- serta trio Suku Naga, Manipur, dan Mizoram, yang masih tertinggal di wilayah negara India bagian Timur.
- Kelompok Suku Bangsa Karen di Myanmar,
Suku Tayal di Taiwan, (penduduk asli sebelum didominasi oleh pendatang – bangsa China dari Tiongkok)
- Suku Batak di Sumatera,
- Suku Ranau di Lampung,
- Suku Toraja di Sulawesi Selatan,
- Suku Bontoc dan Batac di Pelawan Philipina,
- Suku Meo di Thailand Selatan,
- serta trio Suku Naga, Manipur, dan Mizoram, yang masih tertinggal di wilayah negara India bagian Timur.
Jadi, dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam lagi mengenai hal ini, untuk menetukan apakah suku batak dan toraja ada hubungan satu sama lain.
Mungkin anda tertarik membaca artikel ini:
Keindahan Pariwisata Sumatera Utara Bisa Mengalahkan Bali
Tujuan Wisata Di Indonesia Bukan Hanya Bali
Ternyata Suku Batak itu Hindu Ya?
Cobalah Makan Bawang Putih
Setiap Detik Mengecek Handphone
Tradisi Lisan Indonesia
0 komentar:
Post a Comment