Ternyata Awalnya Suku Batak itu Hindu ya?
memastikan.
Tapi dari beberapa referensi yang diperoleh, setidaknya ada 3
wilayah yg
paling mendekati kebenaran, yaitu: (1) Afrika Utara / Mesir, (2)
India, dan (3)
Myanmar. Ketiga kemungkinan tersebut masing-masing memiliki
argumentasi
sendiri.
1. Mesir
A. Kapur Barus (Kamper)
Pada masanya,
kamper adalah salah satu produk unggulan dan satu-satunya hanya ada di
tanah Batak, khususnya di daerah Barus --sebuah kota kecil yang berada di
pantai barat Sumatera. Dari bukti-bukti yang ada, pada zaman Mesir purba,
raja-raja Mesir (Firaun) bila hendak mengawetkan mayat (mumi), banyak menggunakan
kamper sebagai bahan pengawet. Diperkirakan, mereka datang ke tanah Batak
sekitar 5000 tahun yang lalu.
B. Kubur-batu
(Sarkofagus)
Bila kita
pergi ke Pulau Samosir di Danau Toba, di sana kita akan menemui sarkofagus
yang merupakan peninggalan zaman megalitik. Sarkofagus biasanya dibuat untuk
menghormati orang-orang terpandang yang meninggal. Tradisi ini diduga awalnya
datang dari kebudayaan Mesir kuno.
C. Meja Batu
Di tempat yang
sama, tepatnya di Desa Sialagan, Pulau Samosir, kita juga dapat menemui
peninggalan kuno berupa seperangkat meja dan kursi yang terbuat dari
batu. Masyarakat Batak kuno bila hendak mengadakan rapat, biasanya
menggunakan perangkat itu di bawah pohon beringin yang rindang. Hal yang sama juga
bisa kita temui pada kebudayaan Mesir kuno. Bahkan, ucapan khas Batak
setiap kali mereka menyelesaikan upacara, "horas!" (selamat), diduga berasal
dari ucapan yang sama di Mesir. Yaitu sebuah ucapan selamat kepada dewa
mereka, Homerus.
2. India
A. Prasasti Lobu Tua, Barus.
Prasasti ini
bertarikh abad XI. Dari prasasti ini kita mengetahui, bahwa didaerah Barus
sudah ada pemukiman orang-orang Tamil pada masa itu. Mereka datang ke sana
untuk berdagang, terutama membeli kapur barus serta hasil hutan lainnya.
Sebagian di antara mereka ada yang menetap, lalu menikah dengan
penduduk setempat, sebelum kemudian menyebar hingga ke daerah Toba dan Karo di
pedalaman. Dari merekalah diperkirakan kebudayaan Hindu masuk ke tanah Batak.
Istilah 'Debata' bagi orang Batak untuk menyebut Tuhan dalam bahasa religi
nenek moyang mereka, konon juga berasal dari bahasa Sansekerta
(Dewata).
B. Candi
Portibi, Padang Lawas, Tapanuli Selatan
Bangunan
kompleks candi yang terbuat dari batu bata (tanah liat) ini bercorak Hindu
dan diperkirakan dibangun oleh orang India pada abad XI. Mereka diduga
masuk ke pedalaman Tapanuli melalui pelabuhan Air Bangis atau Pariaman di
Sumatera Barat. Bila temuan ini dianggap benar, berarti orang-orang
India yang beragama Hindu sudah lebih dulu masuk ke tanah Batak bila
dibandingkan dengan Raja Batak yang
diperkirakan hidup pada abad XIV. Sekedar
catatan, Raja Batak adalah orang pertama
yang dianggap oleh
masyarakat
Batak umumnya sebagai leluhur mereka yang turun dari langit ke Pusuk Buhit di
Pulau Samosir. Dia pulalah kemudian yang dikenal menurunkan marga-marga,
sebagaimana yang banyak kita temui pada masyarakat Batak sekarang.
3. Myanmar
Suku Karen
Suku Karen
adalah kelompok suku yang mendiami daerah perbatasan antara Myanmar dan
Thailand. Mereka umumnya tinggal di daerah pegunungan selama ribuan tahun
lamanya secara eksklusif tanpa dipengaruhi oleh kebudayaan luar (highlander).
Dari beberapa bentuk fisik (mongoloid), pakaian (ulos /selendang) dan
tradisi (yang suka tinggal di daerah pegunungan mengisolir diri), bisa
dikatakan banyak persamaannya dengan masyarakat Batak pada umumnya.
Karena sesuatu
sebab, sebagian di antara mereka kemudian banyak meninggalkan kampung
halamannya untuk mencari penghidupan baru. Kepergian mereka tentu tidak
sekaligus, melainkan bergelombang dan menyebar ke berbagai daerah yang ada di Asia
Tenggara. Di Philipina, misalnya, kita menemui suku Igorot, tinggal di
daerah Batac, Provinsi Ilocos, yang secara bahasa kebetulan banyak
persamaannya dengan bahasa Batak. Bahkan, Presiden Philipina, Ferdinand
Marcos, pada dekade '70-an ketika berkunjung ke Sumatera Utara pernah
menyatakan bahwa dirinya adalah bagian dari masyarakat Batak.
Sementara di
Indonesia, kita menemukan 3 suku yang secara kebudayaan relatif banyak
persamaannya, masing-masing: (a) Suku Batak di Sumatera Utara, (b) Suku Ranau di
Sumatera Selatan, dan (c) Suku Toraja di Sulawesi Selatan. Kebetulan
ketiganya sama-sama suka tinggal di daerah pegunungan. Selain itu,
dalam tulisan,
suku Batak dan Ranau juga banyak persamaan --khususnya tulisan yang
mirip dengan huruf paku. Sedangkan dengan suku Toraja, suku Batak lebih
banyak lagi persamaannya; baik dalam hal ulos (selendang), rumah adat
(tongkonan / gorga), warna kegemaran (hitam dan merah), serta penghargaan
terhadap kerbau sebagai binatang sakral dalam penyelenggaraan adat.
Nah, dari
beberapa uraian di atas, dari manakah sebenarnya orang Batak berasal?
Kembali lagi: tidak ada yang dapat memastikan. Yang ada adalah kemungkinan-kemungkinan
yang diduga memiliki kebenaran dan diperlukan penelitian yang lebih mendalam lagi tentang hal ini.
asal muasal orang batak adalah dari si raja batak 1200 M di samosir sianjur mula mula.. pertanyaanya adalah darimanakah asal siraja batak?????? jawabannya adalah dari pelabuhan barus.. beliau besar kemungkinan lahir di barus.. nenek moyang siraja batak adalah ras mongoloid proto malayan{beragama hindu budha} yg mungkin berimigrasi dari myanmar/india thn 1000 M.. itulah penyebabnya ada sedikit pengaruh hindu pd orang batak.. sedangkan pengaruh yahudi di dapat ketika siraja batak berada di barus.. beliau mungkin adalah anak didik dari seorang pedagang mesir keturunan yahudi yg hidup di barus tahun 1200 M..
ReplyDeleteSaya orang batak dari Tapanuli Tengah dan marga saya Marbun Lumban Gaol lebih dekat ke kota Barus, dan saya sedang kuliah di STKIP-BARUS dengan program study pendidikan bahasa inggris stambuk 2012, saya hanya bisa ter nga-nga dengan mata melotot apabila mendengar tentang sejarah-sejarah ini membuat kepala ku muter-muter yang mana sebenarnya dan kapan bisa terbukti dengan jelas permasalahan asal-usul batak ini dan suku lainnya bermula. Saya tanya-tanya pun si tulang atau si oppung GOOGLE beda-beda pendapat para blogger..
ReplyDeleteCapek jadinya...
SALPER
Facebook:
www.facebook.com/bayu.d.pradita
Website:
www.jerusmanmarbun.wordpress.com