ABG dan Tante-tante Sulit Dibedakan


ABG dan Tante-tante Sulit Dibedakan

Saat ini ABG aka Anak Baru Gede eksistensinya semakin banyak. Kalo lagi dijalan pasti banyak tuh ABG berseliweran di jalanan. Pake hotpants, baju seksi terus naik motor boncengan bertiga lagi atau yg biasa disebut cabe-cabean. Umur belum menapak di angka 2 tapi tingkah laku udah kayak orang dewasa. Bukan hanya tingkah laku tetapi bentuk badan juga. Kalo masalah bentuk badan ABG gue masih tidak terlalu memusingkannya karena anak jaman sekarang gizinya sudah terpenuhi dan makan enak. Tetapi muncul satu persepsi di kalangan netizen yaitu ABG dan tante-tante jadi sulit dibedakan. Mana yg masih ABG dan mana yg jadi tante-tante. Persepsi tersebut muncul karena bentuk tubuh, wajah, dan penampilan menyerupai tante-tante. Disatu sisi tante-tante juga berpenampilan seperti anak gadis. Jadi sulit membedakan mana yg masih ABG dan tante-tante..


Anak muda (ABG) berlagak seperti orang dewasa dan orang dewasa berlagak seperti ABG. Ya kata-kata ini yg sering kita dengar melihat fenomena saat ini. Sekarang ini anak SD sudah mulai mengenal pacaran padahal pas gue masih SD yg gue kenal cuman main melulu. Sekarang anak SMP sudah mulai mengenal dunia malam padahal pas gue masih SMP yg gue kenal cuman main bola bareng temen-temen. Sekarang anak SMA sudah jadi ayah dan ibu di luar nikah padahal pas gue masih SMA baru mulai suka dengan lawan jenis. Banyak pengaruh yg menyebabkan itu semua, salah satunya adalah perkembangan jaman tetapi tidak dibarengi dengan pembentengan nilai, norma  dan pendidikan agama yg kuat.

Masih banyak faktor yg menyebabkan mengapa tingkah laku ABG berlagak menjadi orang dewasa. Gue mencoba membahasnya dibawah ini:
·         Semakin berkembangnya dunia teknologi informasi. Pengaruh buruk dari teknologi informasi adalah bebasnya dalam penggunaan internet oleh anak-anak tanpa ada yg mengontrol. Di dunia internet kita bebas mau mencari apa saja apalagi dengan adanya search engine memudahkan anak-anak mencari tahu yg seharusnya belum diketahui. Pemblokiran konten dewasa oleh pemerintah juga kurang maksimal dan akhirnya masih banyak situs dewasa yg masih bisa diakses oleh banyak orang termasuk anak-anak.
·         Pengaruh buruk dari televisi. Televisi yg ditonton setiap hari paling rentan memberikan pengaruh yg buruk buat anak-anak. Sinetron yg tidak mendidik, adegan pelukan, adegan membantah orang tua. Banyaknya tayangan artis yg memakai pakaian seksi dan pamer aurat sana-sini jadi ditiru oleh ABG.
·         Pengaruh budaya luar. Pengaruh budaya dari negara lain juga menjadi penyebabnya. Semakin banyak budaya luar yg masuk ke dalam negeri seperti film, acara televisi membuat pengaruh budaya luar semakin berkembang dan akhirnya ditiru oleh anak-anak.
·         Kurangnya pendidikan agama dan moral. Pendidikan agama dan moral sudah pasti diajarkan di sekolah tetapi bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari. Itulah yg menjadi pertanyaannya, peran seperti ini bukan hanya jadi miliki para pendidik tetapi orang tua dan masyarakat luas.

Jadi tidak heran lagi melihat ABG penampilannya seperti tante-tante. Apalagi wajah anak-anak sekarang terlihat lebih tua dari usianya atau boros muka. Usia 18 tahun tetapi wajahnya seperti usia 26 tahun. Agak susah memang kalo bertemu orang seperti ini, kita memiliki asumsi bahwa orang itu lebih tua dari kita. Kalo ada acara televisi yg berisi kuis menebak usia ABG, gue yakin bakalan susah untuk menang.

0 komentar:

Post a Comment