Bisnis Lendir Semakin Menjamur
Mulustrasi |
Bisnis Lendir Semakin Menjamur
Sekarang ini lagi rame banget dengan pemberitaan prostitusi online
yang melibatkan artis. Dengan tarif
begitu mahal perjamnya membuat pelanggannya hanya kalangan atas saja.
Menurut kabar yg beredar yg paling mahal adalah Rp 200 juta/perjamnya. Wah..
kenikmatan sesaat dihargai segitunya ya. Di forum-forum dan media online saat
ini tersebar inisial artis yg bisa dipake beserta tarifnya perjam. Bagi yg
sudah membacanya pasti sedang menebak-nebak inisial tersebut. TB? Siapa ya?
Tamara Bleszynski? haha.. begitulah yg gue baca tadi di forum kaskus. Semuanya
mencoba menebak inisial yg dimaksud tadi. Gue sih kurang yakin dengan
daftar-daftar yg beredar karena semuanya belum terbukti. Kalau ada bukti baru
gue percaya.
Sudah tahu kan kalo Pak Ahok punya usulan melegalkan prostitusi
dan memberinya tempat khusus untuk prostitusi. Menurut gue, usulan ini ada sisi
buruk dan sisi baiknya. Sisi buruknya apa sih? PSK (Pekerja Seks Komersial)
semakin terjerumus di pusaran bisnis lendir tersebut. Orang-orang yg memakai
jasa bisnis lendir semakin rajin mengunjungi lokalisasi. Bisa saja anak-anak
dibawah umur mulai terpengaruh dan mulai coba-coba menyewa PSK. Penyakit
kelamin atau AIDS bisa saja semakin meningkat. Lokalisasi yg terkenal seperti Gang
Dolly saja memberikan dampak yg sangat buruk terhadap masyarakat sekitarnya.
Tetapi disatu sisi memberikan nafkah tersendiri karena jualan yg mereka jual
laris manis dibeli pengunjung Gang Dolly.
Melihat fenomena artis yg bisa dipake membuat gue berpikir “Apa
artis masih kekurangan duit?” ya coba kalian bandingkan artis yg nyambi jadi
PSK itu dengan PSK yg ada di pinggir jalan. Perbedaannya sangat jelas kok, PSK
yg ada di pinggir jalan atau lokalisasi melakukan pekerjaan tersebut karena
terpaksa dan ada juga yg menjadi korban perdagangan manusia (human
trafficking). Sedangkan artis yg nyambi jadi PSK biasanya kekurangan duit untuk
membiayai gaya hidup yg glamour. Mobil harus Ferarri biar kelihatan kaya, dan
pakaian harus mahal biar kelihatan fashionable. Melihat artis bisa dibooking
seperti itu membuat gue semakin bertanya-tanya. Jangan-jangan artis yg sering
wara-wiri di layar kaca ternyata bisa dibooking juga? Wah.. semakin menarik ya
untuk dilakukan penelusuran lebih lanjut mengenai siapa aja artis yg bisa
dibooking.
Menurut gue solusi yg bisa dilakukan berdasarkan pemikiran ngaco
gue yg terlintas. Maka gue menyarankan beberapa solusi seperti berikut:
- Melegalkan prostitusi dan dikenakan pajak yg tinggi
Berdasarkan pemikiran ngaco gue ini, pemerintah bisa melegalkan
prostitusi dan pemerintah mengenakan pajak yg tinggi. Melihat tarif perjamnya
yg sangat mahal tidak menutup kemungkinan pendapatan pajak sudah pasti tinggi.
Hasil pajak tadi bisa digunakan untuk membangun jembatan. Jadi tidak ada lagi
tuh anak sekolah yg pergi sekolah lewat jembatan rusak dan melewatinya bagaikan
Indiana Jones. Hasil pajak tadi juga bisa digunakan untuk membangun jalan di
Trans Kalimantan yg penuh dengan lumpur bagaikan rute offroad. Jadi tidak ada
lagi jalan-jalan di Trans Kalimantan yg berlumpur dan laju perekonomian pun
bisa meningkat.
- Mendirikan Perusahaan Adult Video
Lagi-lagi dari pemikiran ngaco gue ini, artis-artis yg sudah
terlanjur jadi PSK kalangan atas bisa dijadikan artis Adult Video. Artis yg
sudah terbiasa di depan kamera sudah pasti tidak canggung lagi saat berakting.
Dengan melihat daftar artis yg cukup banyak membuat artis yg dipake buat
rekaman juga banyak. Dengan menjual DVD atau website konten yg berbayar
menjadikan bisnis ini semakin menguntungkan. Ya sistemnya seperti JAV yg ada di
Jepang itu. Sudah tahu belum penghasilan JAV adalah pemasukan ke-2 terbesar di
Jepang setelah otomotifnya. Bisa kalian bayangkan kan kalo perusahaan Adult
Video di kenakan pajak yg tinggi dan sudah pasti menambah pundi-pundi pendapatan
negara. Hasil pajak itu bisa digunakan untuk membangun pelabuhan di seluruh
Indonesia dan membangun dunia maritim seperti yg diinginkan Pak Presiden. Hasil
pajaknya juga bisa digunakan untuk memperbaiki sekolah yg sudah rusak. Jadi tidak
ada lagi kasus siswa yg tertimpa atap sekolah yg roboh.
Hey.. hey.. pemikiran gue yg tadi jangan dianggap serius. Kan udah
gue bilang tadi, itu pemikiran ngaco gue. Dari hati gue yg paling dalam gue
miris melihat bisnis lendir yg semakin menjamur dan subur. Masih ingatkan
dengan kasusnya “Tata Cebok” yg tewas di tangan pelanggannya sendiri gara-gara
perkataan “bau badan” yg ia lontarkan ke pelanggannya. Si Tata ini tidak
menggunakan mucikari, hanya menggunakan sosial media dan memajang foto-foto
seksinya serta cara memakai dirinya. Gue sih udah ngga heran lagi sama yg
begituan, ane udah tahu sejak beberapa tahun yg lalu itu pun diberi tahu oleh
temen gue. Kelihatan kan kerjaan polisi kurang maksimal mungkin karena
kebanyakan syuting setiap hari. Disitu saya kadang merasa sedih.
Undang-undang yg mengatur tentang prostitusi juga kurang
memberikan efek jera. Hukuman untuk pengguna jasa bisnis lendir dan mucikari-nya
tergolong ringan. PSK hanya dikirim ke dinas sosial, seharusnya ikut di penjara
juga biar ada efek jera. Tapi yg paling penting untuk membentengi diri adalah
mendekatkan diri kepada Tuhan. Iman ditebalkan, pagari diri untuk tidak melakukan
maksiat dan hukuman yg berat bagi para pelakunya. Undang-undang yg menjerat
para pelaku harus direvisi karena hukuman yg diberikan terlalu ringan. Bukan hanya
itu saja pengguna jasa bisnis lendir juga harus dihukum berat, mucikarinya apa
lagi dan PSK nya dihukum juga. Memang susah dalam memberantas bisnis lendir
seperti ini, selama masih ada syahwat dan uang yg cukup untuk membeli jasa
tersebut. Semoga saja bisnis lendir bisa berkurang...
0 komentar:
Post a Comment