Contoh BAB I Skripsi



 Contoh BAB I Skripsi
  
BAB I
Pendahuluan
1.1   Latar Belakang
     Pada saat ini persaingan antar podusen semakin kompetitif di dalam pasar. Berbagai produk dengan kualitas menjadi acuan bagi konsumen untuk membeli produk. Merek juga menjadi pengaruh utama bagi konsumen dalam menentukan pilihan dalam berbagai produk yang akan dibelinya. Menurut American Marketing Association mendefinisikan  merek sebagai nama, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk  mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler dan Keller, 2009: 258).


     Merek tidak hanya sebagai simbol atau identitas suatu produk saja dan sebagai pembeda dengan produk pesaing, tetapi lebih dari itu, merek memiliki kesan yang tertinggal di pikiran konsumen melalui pengalaman produk yang dibelinya. Pesaing bisa saja memberikan produk yang hampir sama tetapi mereka tidak mungkin memberikan kesan yang sama yang dirasakan oleh konsumen sebelumnya.

     Banyaknya produk yang diproduksi secara massal mengakibatkan konsumen dihadapkan pada bermacam-macam pilihan produk, namun informasi tentang kualitas produk yang ada di pasaran sangat sedikit sekali. Dalam kondisi ini, produsen diharuskan meningkatkan kekuatan mereknya, memelihara, dan melindunginya karena merek merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan.

     Menurut Aaker (Hartini: 2012) brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas  merek  yang  berkaitan  dengan  suatu  merek,  nama  dan  simbolnya,  yang  menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Dengan ekuitas merek, secara obyektif nilai total pada suatu produk lebih tinggi dari nilai produk sebenarnya. Ini berarti, bila ekuitas merek-nya tinggi, maka nilai tambah yang didapatkan oleh konsumen dari produk tersebut semakin tinggi dibandingkan dengan merek produk lainnya.

     Karena hal itu, merek juga menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan dimana nama merek dapat dilindungi melalui nama dagang terdaftar atau hak milik intelektual yang dapat memastikan bahwa perusahaan dapat berinvestasi dan mendapatkan keuntungan dari sebuah aset yang berharga yaitu merek (Kotler dan Keller, 2009:259). Produk yang memiliki merek yang kuat akan sulit ditiru dan dengan ekuitas merek yang kuat, konsumen akan memiliki persepsi akan mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tidak akan didapatkan dari produk lainnya.

     Saat ini tidak dapat dipungkiri, bahwa air minum adalah kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Seiring dengan kemajuan zaman & teknologi serta penemuan-penemuan baru di bidang marketing, konsumen sering dibingungkan dengan pertanyaan tentang air minum yang terbaik bagi keluarga mereka. Dengan semakin bertambahnya penduduk & semakin rendahnya kualitas air yang didapat dari perusahaan air minum melalui kran-kran di rumah-rumah, konsumen sering tidak memiliki pilihan lain, selain memilih air minum dalam kemasan (AMDK) yang pada saat ini membanjiri pasar.

     Meningkatnya permintaan ini juga menimbulkan meningkatnya persaingan AMDK. Produk-produk AMDK yang ada dipasaran antara lain: PT Tirta Investama (Aqua), PT Sinar Sosro (Prim-A), PT Nestle Indonesia (Pure Life), PT Atlantic Biruraya (Cheers), PT Panfila Indosari (Ron 88), PT Tirta Tama Bahagia (Club), PT Tang Mas (2 Tang), dan PT Akasha Wira International Tbk (Ades) dan lain-lain.


     Perbanas Institute Jakarta adalah lembaga pendidikan tinggi pertama yang menyelenggarakan pendidikan di bidang keuangan dan perbankan dan memiliki peminat yang cukup banyak. Kebanyakan mahasiswa Perbanas berasal dari daerah Jakarta dan sekitarnya, atau pun dari luar daerah Jakarta bahkan ada juga yang berasal dari luar pulau Jawa.

     Sebagai seorang mahasiswa yang memiliki banyak aktivitas di kampus membuat kebutuhan akan air minum meningkat. Kebanyakan mahasiswa membeli air minum di warung-warung lingkungan kampus dan tidak sedikit juga yang membawa air minum dari rumahnya. Berdasarkan aktivitas sehari-hari penulis di kampus, dapat dikatakan mahasiswa Perbanas kebanyakan mengkonsumsi AMDK merek Danone Aqua dan Nestle Pure Life.

Danone Aqua sebagai market leader di kategori AMDK, telah memiliki ekuitas merek yang kuat namun mengalami penurunan pangsa pasar sejak munculnya merek-merek baru di pasar AMDK. Pangsa pasar Danone Aqua di tahun 2006 dan 2007 masih sebesar 91,4% dan 92,7% namun di tahun 2012 pangsa pasar Danone Aqua merosot menjadi 45% sementara 65% pangsa pasar air minum kemasan diisi oleh beberapa produsen skala besar dan kecil di Indonesia. Produsen air minum kemasan skala besar antara lain produsen dengan merek seperti Club, Cleo, Oasis, Ades, dan Nestle Pure Life (www.iyaa.com). Hal ini menandakan bahwa produk-produk AMDK lain telah berhasil merebut pangsa pasar Danone Aqua.
Danone Aqua dan Nestle Pure Life berbeda dalam hal mengiklankan produknya di televisi. Ini bisa dilihat bahwa Aqua sangat gencar sekali beriklan di televisi dan Nestle Pure Life berbanding terbalik dengan Danone Aqua, dimana Nestle Pure Life sangat jarang mengiklankan produk air minumnya di televisi. Nestle lebih gencar mengiklankan produk lainnya seperti Nescafe dan Susu Dancow. Disinilah keunggulan Danone Aqua terhadap produk air minum dalam kemasan lainnya.

Iklan air minum dalam kemasan sering juga memakai selebritis sebagai asosiasi mereknya. Danone Aqua pernah menggunakan artis Nicholas Saputra dan Oka Antara sebagai asosiasi mereknya sedangkan Nestle Pure Life belum pernah menggunakan artis sebagai asosiasi mereknya dalam produk air minum dalam kemasan dan masih kurang gencar dalam beriklan atau berpromosi.

Selain itu, Danone Aqua juga meningkatkan perceived quality dimata konsumen dengan mengganti kemasan dan desain botol yang lebih menarik pada produk air minum dalam kemasannya. Danone Aqua tidak mau kalah dengan pesaingnya seperti Nestle Pure Life yang memiliki kemasan dan desain yang lebih menarik. Danone Aqua dan Nestle Pure Life selalu menjaga tingkat persediaan produk, sehingga konsumen dengan mudah mendapatkan produk ini ditingkat eceran. Bahkan, untuk produk Danone Aqua, banyak pedagang asongan di pinggir jalan yang khusus menjual produk ini. Harga kedua produk tersebut relatif sama.

Secara teoritis, loyalitas merek diartikan sebagai sikap positif seorang konsumen terhadap suatu merek, konsumen memiliki keinginan kuat untuk membeli terus merek yang sama pada saat ini hingga waktu yang akan datang (Ujang Sumarwan,2011:391). Didorong  oleh  kebutuhan  yang  ada  dalam  diri  seseorang  dan  keinginan  bahwa  kebutuhan  dalam  diri  seseorang  terpengaruh  jika  konsumen  menunjukkan  rasa senang  yang  pada  akhirnya  mengarah  pada  loyalitas.  Pelanggan  yang  loyal  lebih bernilai  dari  pada  pelanggan  yang  hanya  sekedar  puas.  Sebab  pelanggan  loyal akan  selalu  menggunakan  produk  sepanjang  masa  dan  merupakan  sumber pendapatan  perusahaan  dan  Danone Aqua  dalam  hal  ini  sudah  memperhatikan  faktor- faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan membeli.

Untuk itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian perbandingan mengenai ekuitas merek Danone Aqua dan Nestle Pure Life. Mengapa pangsa pasar merek Danone Aqua terus menurun, padahal kedua merek tersebut telah menerapkan strategi-strategi yang relatif sama dalam memperkuat ekuitas merek-nya di pasar air minum dalam kemasan.

 Berdasarkan gambaran-gambaran diatas, maka judul yang dipilih penulis dalam penelitian ini adalah  “Perbandingan  Ekuitas Merek Air Minum Dalam Kemasan Merek Danone Aqua dengan Merek Nestle Pure Life (Studi  Kasus pada Mahasiswa Perbanas Institute Jakarta)”.

1.2             Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 
Adakah perbedaan antara ekuitas merek air minum dalam kemasan merek Danone Aqua dengan merek Nestle Pure Life bagi mahasiswa Perbanas Institute Jakarta?

1.3             Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui adakah perbedaan antara ekuitas merek air minum dalam kemasan merek Danone Aqua dengan merek Nestle Pure Life bagi mahasiswa Perbanas Institute Jakarta.

1.4             Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 
1.  Manfaat  Teoritis 
a.  Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai pentingnya peran  ekuitas merek bagi sebuah produk ditengah-tengah persaingan produk sejenis.
b.  Bagi peneliti, sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dan penerapan teori yang diperoleh dalam perkuliahan.

2.  Manfaat Praktis
Diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan dan penentuan strategi-strategi selanjutnya yang lebih efektif untuk memenangkan persaingan di pasar.

0 komentar:

Post a Comment