L/C IMPOR
L/C IMPOR
L/C: merupakan
suatu pernyataan dari bank atas permintaan nasabah (biasanya importir) untuk
menyediakan dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan pihak ketiga (eksportir/penerima
L/C).
L/C 
merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada  masyarakat 
untuk memperlancar arus barang (ekspor dan impor) termasuk barang dalam
negeri (antar pulau).
Kegunaan
L/C : untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak pembeli
(importir) maupun
penjual (eksportir) dalam transaksi dagangnya.
IMPOR  adalah perdagangan
dengan cara memasukkan barang  ke dalam daerah pabean Indonesia.
Pembukaan
L/C oleh importir dilakukan nasabah melalui bank yang disebut opening
bank atau issuing bank, sedangkan bank eksportir adalah
bank pembayar (advising bank) terhadap barang yangdiperdagangkan.
Impor dengan sight L/C :
Bagi Issuing Bank yang menerbitkan L/C atas
permintaan importir harus mencatat : 
    1. Kewajiban komitmen,
untuk L/C dgn sifat Irrevocable (tidak bisa dibatalkan sepihak). 
    2. Kewajiban
kontijensi, untuk L/C revocable
(dpt dibatalkan) 
Salah satu syarat bagi importir untuk membuka L/C adalah melakukan
setoran jaminan, yaitu menyetor sejumlah dana ke Issuing Bank dalam bentuk
prosentase tertentu (100% atau kurang) dari nilai L/C yang dibuka. Bagi bank
setoranjaminan ini merupakan “Hutang”.
•     
Biaya yang
menjadi beban bagi importir, adalah:
1.     
Komisi
Pembukaan L/C. 
Issuing Bank memungut jasa
pembukaan L/C kepada importir sejumlah prosentase tertentu darinilai L/C yang
dibuka. Bagi Bank merupakan “pendapatan”.
2.     
Biaya Telex
/ Kawat. 
Issuing Bank memungut jasa
pengiriman L/C via telex melalui advising bank kepada importir. Bagi bank
merupakan “pendapatan”.
3.     
Pajak Impor
Terdiri dari Bea Masuk (BM), Ppn,
Ppn Barang  Mewah (Ppn BM) dan pajak Pph
pasal 22. Bagi bank  merupakan “Hutang”
ke kantor kas negara.
Tahapan Transaksi IMPOR
1.    
Pembukaan
L/C Sight oleh Importir.
Pada tgl 1 Juli 2011 PT Harum Mewangi membuka Irrevocable sight L/C
melalui Bank IKPIA Medan senilai USD 1.000.000 dengan telex. Atas pembukaan L/C tsb ditetapkan
setoran jaminan L/C sebesar 100%, komisi pembukaan L/C : 0,5% dan biaya telex
Rp 200.000.
Semuanya dibebankan ke Rek. Giro milik PT Harum Mewangi. Diket. Kurs USD/IDR: 9.800-9.900.
Perhitungan:
- Nilai Irrevocable Sight L/C     
: USD 1.000.000
- Setoran jaminan L/C = 100% 
x  USD 1.000.000 = USD 1.000.000
- Komisi pembukaan L/C=0,5% x USD 1.000.000 = USD         5.000 
                                                                                  USD 1.005.000
                                                                                                  9.900 
                                                                                IDR 9.949.500.000 
- Biaya Telex                                                            IDR            200.000 
                           Dibebankan ke Giro                        IDR 9.949.700.000
Jurnal Pembukaan Irrevocable L/C di Cabang Medan (1/7/11)
Kr : RAV – Irrevocable Sight L/C yang dibuka      USD 1.000.000
       (Pos Adm)           
Db : Rek. Giro PT Harum Mewangi    IDR 9.949.700.000
Kr  : Pendapatan Operasional                      IDR           
200.000
Kr  : RPV – IDR                                              IDR 9.949.500.000
Db : RPV – USD                                  USD 1.005.000
Kr  : Pendapatan Komisi
pemb. L/C            USD         5.000
Kr  : Setoran jaminan L/C                USD 1.000.000
2.    
Penyelesaian
Transaksi Impor pada saat membayarwesel Sight kepada Negotiating Bank.
Atas pembukaan L/C tsb diatas,
pada tgl 30 Juli 2011 Bank IKPIA Perbanas Kantor Pusat
menerima telex pembebanan dari Bank Koresponden untuk pembayaran wesel sight
yang ditagihkan oleh negotiating bank sebesar USD 990.000 (FOB). Oleh Kantor
Pusat diteruskan via telex ke Cabang Medan. PT Harum
Mewangi minta
kelebihan setoran jaminan dimasukkan
ke Rek. Giro (IDR) miliknya. Kurs USD/IDR : 9.750 – 9.850.
Jurnal di Kantor Pusat (30/7/2011)
Db : RAK (USD)                                             USD 990.000
Kr  : Rek. Pada Bank
Koresponden USD 990.000 
Jurnal di Cabang Medan (30/7/2011)
Db: RAV-Irrevocable Sight L/C yg dibuka  USD 1.000.000
               (Pos Adm)   
Jurnal di Cabang Medan (30/7/2011) 
            Db : Setoran
jaminan L/C                 USD 1.000.000
            Kr  : RAK (USD)                                              USD     990.000
            Kr  : RPV – USD                                              USD       10.000
            Db : RPV – IDR                                               IDR 97.500.000
            Kr  : Rek. Giro PT Harum Mewangi    IDR 97.500.000
3.    
Pembayaran
Pajak Impor oleh Importir
Pada tgl 31 Juli 2011 semua dokumen impor diserahkan
kepada PT Harum Mewangi setelah melunasi pajak impor
yang terdiri dari Bea Masuk = 5% dan PPN = 2%. Semua pembayaran pajak impor
dibebankan ke Rek. Giro (IDR) miliknya. Kurs Pajak USD /IDR : 9.775
 Perhitungan:
 Nilai Wesel Sight (FOB) = USD 990.000
 Bea Masuk = 5% x USD 990.000 x Rp 9.775          = Rp 483.862.500
 PPN=2%x[(990.000+(5% x
990.000)]xRp 9.775   =Rp 203.222.250 +
               Dibebankan ke Giro PT Harum Mewangi : Rp 687.084.750
Jurnal di Cabang Medan (31/7/2011)
Db : Rek. Giro PT Harum Mewangi      IDR 687.084.750
Kr  : Hutang Bea Masuk                              IDR 483.862.500
Kr  : Hutang PPN                                         IDR 203.222.250
Baca Artikel Menarik Lainnya
 


 
 Posts
Posts
 
 
0 komentar:
Post a Comment