Tarif Parkir Rp 4000/Jam Terlalu Mahalkah?
Pasti bagi pengemudi mobil yang biasa parkir pasti akan
merasa keberatan dengan kebijakan pemerintah DKI Jakarta dengan menerapkan tarif
parkir sebesar Rp 4000/Jam. Bisa anda bayangkan seberapa besar pendapatan Pemda
DKI dari tarif parkir yang telah diberlakukan, dimana mobil di Jakarta
sangatlah banyak dan tentu saja pengemudi mobil yang tidak disenangkan dengan
hal ini. Menurut saya kebijakan ini sangat
bagus untuk diterapkan, karena
pengemudi akan berpikir betapa ruginya mereka yang akan parkir dengan tarif
yang cukup mahal sehingga para pengemudi mobil pun akan berpindah dengan
menaiki angkutan umum. Sehingga kemacetan bisa berkurang dan tidak boros energi
lagi. Haha.. kayaknya berat tuh para orang kaya untuk naik angkutan umum, belum
lagi Pemda DKI masih belum bagus angkutan massalnya. Tentu saja para orang kaya
ini yang keberatan dengan tarif parkir ini akan memprotes kebijakan tarif
parkir ini (udah biasa). Langsung berkoar-koar gimana gitu, semualah dibilangin
kalau tarif parkir ini sangat mahal dan massih banyak alasan lagi. Lebih herannya
lagi mereka memiliki mobil seharga Rp 4 M, Rp 400 Juta atau berapalah itu tapi
dengan harga tarif parkir Rp 4000/Jam para orang kaya ini merasa keberatan. Berapalah
Rp4000/Jam bagi orang kaya di jakarta ini, mobil seharga Rp 4 M pun dibeli masa’
tarif parkir yang segitu sudah keberatan.
Ini masih tarif parkir yang naik sudah lumayan banyak yang
keberatan dengan hal ini, belum lagi Pemda DKI menerapkan sistem ganjil genap
bagi nomor polisi kendaraan. Bisa anda bayangkan apabila kebijakan kedua itu
sukses diterapakan, yups pastinya jalanan ngga rame lagi macet berjamaah dan
ngga ada laagi tuh cerita telat ke tempat tujuan. Tapi buat Pemda DKI yaitu
pendapatan dari parkir haruslah jelas,
karena pendapatan dari parkir ini pasti sangatlah besar. Diharapakan hassil
dari pendapatan sangat jelas kelihatan di mata masyarakat, ya bisa saja hasil
pendapatan parkir ini dibuat untuk pembangunan jalan atau yang lainnya. Yang paling
vital untuk diperbaikin adalah angkutan massal supaya pengemudi mobil bisa
beralih ke angkutan massal seperti Transjakarta Busway. Ya semoga saja
kebijakan Pemda DKI yang diterapakan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat
suapaya Jakarta bisa menjadi kota yang nyaman dan macet berjamaahnya berkurang.
Sekian curhatan saya kali ini, saran dan kritikan ditunggu di
komentar. Terima kasih..
0 komentar:
Post a Comment