Contoh BAB III Skripsi
Contoh BAB III Skripsi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain
penelitian menggunakan metode komparatif. Menurut Sugiono (2005: 11) penelitian
komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Untuk
membandingkan dua variabel dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan
analisis Paired Samples T Test. Analisis ini berguna untuk melakukan pengujian
terhadap dua sampel yang berhubungan atau dua sampel berpasangan.
Penelitian ini disesuaikan dengan
tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan untuk tujuan pertama
(mengetahui perbedaan brand equity air minum dalam kemasan brand Aqua dan
Nestle), tujuan kedua (mengetahui brand equity mana yang lebih tinggi dari
kedua brand tersebut), dan tujuan ketiga (mengetahui sub-variabel dari brand
equity menentukan tinggi atau tidaknya brand equity kedua produk tersebut).
Penelitian ini umumnya dimaksudkan untuk menguji apakah terjadi perbedaan brand
equity air minum dalam kemasan brand Aqua dan Nestle pada konsumen yang pernah
menggunakan kedua produk tersebut.
Berdasarkan horizon waktu penelitian
ini menggunakan studi cross-section, yaitu penelitian yang dilakukan dimana
data hanya diambil satu kali, pada periode waktu, untuk menjawab pertanyaan
penelitian. (Rochaety, 2007)
3.2 Operasionalisasi Variabel
Penelitian
ini dilakukan untuk melihat adanya perbedaan brand equity antara brand Aqua dan
Nestle dengan berdasarkan indikator-indikator variabel dari brand equity
menurut Simamora (Simamora, 2001) dalam Asisi (2012: 19) yaitu: Brand Awareness
(Kesadaran Merek), Brand Association (Asosiasi Merek), Perceived Quality
(Persepsi Kualitas) dan Brand Loyalty (Loyalitas Merek).
Tabel
3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
|
Konsep
Variabel
|
Indikator
|
Skala
|
Brand
Equity Aqua
|
seperangkat
aset dan liabilitas merek yang
berkaitan dengan suatu
merek, nama dan
simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang
diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan
perusahaan.
|
-
Brand Awareness
-
Brand Asociation
-
Perceived Quality
-
Brand Loyalty
|
Nominal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
|
Brand
Equity Nestle
|
seperangkat
aset dan liabilitas merek yang
berkaitan dengan suatu
merek, nama dan
simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang
diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan
perusahaan.
|
-
Brand Awareness
-
Brand Asociation
-
Perceived Quality
-
Brand Loyalty
|
Nominal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
|
Sumber:
Rijali (2012: 7)
3.3 Populasi dan Sampel
Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Perbanas Institute
Jakarta yang mengkonsumsi air minum dalam kemasan merek Aqua dan Nestle.
Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau minat seseorang
terhadap sesuatu hal yang ingin diteliti oleh peneliti investigasi (Sekaran,
2003:121). Oleh karena itu, populasi ini
merupakan populasi yang tak terbatas karena tidak dapat diketahui secara pasti
jumlah sebenarnya dari mahasiswa yang mengkonsumsi air minum dalam kemasan
merek Aqua dan mahasiswa yang mengkonsumsi air minum dalam kemasan Nestle.
3.3.1
Metode Pengambilan Sampel
Penelitian
ini adalah penelitian sampel, sebab dalam penelitian hanya meneliti sebagian
dari jumlah populasi. Sampel adalah sebagian dari populasi (subkelompok) yang
terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi dan tidak semua elemen
populasi akan membentuk sampel (Sekaran, 2003: 123).
Dalam Buku “Pedoman Penulisan dan
Bimbingan Skripsi Perbanas Institute” (2010: 21) menyebutkan bahwa sebelum
sampel dipilih, harus dijelaskan populasi yang menjadi dasar pengambilan
sampel. Ada 2 metode dalam pengambilan sampel yaitu:
1) Probability
Sampling:
a. Simple
Random Sampling (pengambilan sampel secara acak sederhana),
b. Stratified
random Sampling (pengambilan sampel secara acak berlapis),
c. Systematic
Random Sampling (pengambilan sampel secara acak sistematis) dan lain
sebagainya.
2) Non
Probability Sampling:
a. Purposive
Sampling (pengambilan sampel secara sengaja),
b. Snowball
Sampling (pengambilan sampel bola salju),
c. Accidental
Sampling dan sebagainya.
Sampel
dalam penelitian ini ditentukan dengan pengambilan sampel cara nonprobabilitas.
Dalam pengambilan sampel ini, probabilitas elemen dalam populasi untuk
menentukan subjek sampel tidak diketahui (Sekaran, 2006: 135). Jumlah anggota sampel
pada penelitian ini
ditentukan berdasarkan oleh
teori yang menyatakan
bahwa jumlah sampel dalam
penelitian dapat ditentukan
dengan perhitungan lima sampai
sepuluh kali dari
jumlah indikator variabel yang
diteliti berdasarkan Sarmanu (2003) dalam Aristyana dan Yasa (2013:
184). Indikator variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 44 indikator
variabel, sehingga banyak
responden sebagai sampel antara 200 hingga 300 orang responden.
Teknik non-probability sampling
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
teknik purposive sampling, yang
mana metode ini merupakan penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu yang didasarkan pada kepentingan atau tujuan
penelitian (Suharyadi dan Purwanto, 2004).
Pertimbangan yang digunakan dalam memilih responden adalah
konsumen yang setiap harinya membeli air minum dalam kemasan yaitu Mahasiswa
dan penelitian ini
dilakukan di lingkungan Perbanas.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan
tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
jenis dari masing-masing data tersebut adalah sekunder dan sumber datanya
adalah primer, yang didapat secara langsung dari konsumen yang dijadikan
responden melalui penyebaran kuesioner.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Untuk
memperoleh data yang dapat diuji kebenarannya dan sesuai dengan masalah yang
diteliti, maka peneliti menggunakan
metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Metode dokumentasi
Metode
ini dipergunakan untuk memperoleh data dari buku-buku referensi dan jurnal
serta majalah dan tabloid yang berhubungan dengan penelitian.
2. Metode kuesioner
Dalam
penelitian ini metode kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi dari
pelanggan melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengungkap tentang brand equity
Aqua dan brand equity Nestle. Pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan
tertutup, dimana responden tidak diberi kesempatan menjawab dengan kata-kata
sendiri. Untuk memperoleh nilai (skor) masing-masing variabel, pertanyaan-pertanyaan
dalam kuesioner berdasarkan pada Skala Likert (skala 1 sampai 5), dengan ketentuan
penilaian masing-masing alternatif jawaban sebagai berikut :
a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
b. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4
c. Jawaban Netral (N) diberi skor 3
d. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
e. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor
1
3.6 Pengujian Validitas dan
Reliabilitas
1.
Validitas
Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang
tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang
rendah menurut Arikunto (1997) dalam Asisi (2012:45). Uji signifikansi
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of
freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah sampel yang diuji coba. Pada
penampilan output SPSS pada Cronbach Alpha dikolom corelated item-total
corelation, jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir
pertanyaan tersebut dikatakan valid atau layak digunakan dalam pengambilan
data. Pengukuran validitas instrumen penelitian ini dilakukan terhadap 30
responden. Hasil perhitungan validitas dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2. Hasil Uji
Validitas Instrumen
No
Item
|
r
hitung
|
r
tabel
|
Keterangan
|
1
|
0,445
|
0,361
|
Valid
|
2
|
0,637
|
0,361
|
Valid
|
3
|
0,446
|
0,361
|
Valid
|
4
|
0,741
|
0,361
|
Valid
|
5
|
0,714
|
0,361
|
Valid
|
6
|
0,599
|
0,361
|
Valid
|
7
|
0,655
|
0,361
|
Valid
|
8
|
0,621
|
0,361
|
Valid
|
9
|
0,459
|
0,361
|
Valid
|
10
|
0,623
|
0,361
|
Valid
|
11
|
0,608
|
0,361
|
Valid
|
12
|
0,552
|
0,361
|
Valid
|
13
|
0,454
|
0,361
|
Valid
|
14
|
0,837
|
0,361
|
Valid
|
15
|
0,658
|
0,361
|
Valid
|
16
|
0,637
|
0,361
|
Valid
|
17
|
0,646
|
0,361
|
Valid
|
18
|
0,463
|
0,361
|
Valid
|
19
|
0,421
|
0,361
|
Valid
|
20
|
0,591
|
0,361
|
Valid
|
21
|
0,513
|
0,361
|
Valid
|
22
|
0,565
|
0,361
|
Valid
|
23
|
0,560
|
0,361
|
Valid
|
24
|
0,407
|
0,361
|
Valid
|
Sumber
: hasil suvey penelitian terdahulu Asisi (2012:46)
Berdasarkan
hasil perhitungan tersebut menunjukkan
bahwa r hitung > r tabel untuk n = 30 dan taraf signifikan 5%. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini valid dan dapat digunakan dalam
pengambilan data.
2.
Reliabilitas
Adalah
suatu ukuran yang menunjukkan derajat dipercayanya suatu instrumen. Instrumen
dapat dikatakan reliabel apabila
menghasilkan data yang cukup dipercaya untuk digunakan dalam pengumpulan data.
Menurut Ghozali (2005) dalam Asisi (2012: 47) untuk memudahkan mencari
reliabilitas dapat menggunakan rumus Alpha. SPSS memberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Crobach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,60.
3.7
Metode Analisis Data
Berdasarkan
tujuan pada bab 1, penelitian ini menggunakan analisis Paired Sample T-test
atau metode komparatif. Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan brand
equity air minum dalam kemasan brand Aqua dan Nestle pada mahasiswa Perbanas
Institute. Semua data yang diperoleh akan dioleh dengan bantuan software SPSS
Windows.
1. Analisis
Deskriptif Prosentase
Analisis
ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel pada penelitian yang terdiri
dari variabel brand equity Indomie dan brand equity Mie Sedaap. Adapun rumusnya
sebagai berikut :
%
= n/N χ 100%
dimana
n
: nilai yang diperoleh
N
: Jumlah seluruh nilai
(Ali,1985
dalam Asisi, 2012: 48)
2. Uji
Beda T-Test
Untuk
pembuktian hipotesis komparatif peneliti menggunakan uji beda T-Test atau T-score. Alasan peneliti menggunakan
T-Test dalam menganalisa data adalah karena T-Test pada prinsipnya adalah suatu
teknik statistik untuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara
dua kelompok sampel dengan jalan perbedaan rata-rata (mean). Sampel dalam
hipotesis komparatif terbagi menjadi dua jenis
yaitu
(Sugiyono, 2005: 116) :
a) sampel
yang berkorelasi atau berhubungan sampel
yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen. Menurut
Singgih Santoso (2004: 257) sampel berkorelasi diartikan sebagai sebuah sampel
dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan misalnya sebelum dan
sesudah perlakuan.
b) sampel
yang tidak berkorelasi atau sampel
independen sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain
atau dengan kata lain berasal dari dua
populasi yang berbeda (kelompok subyeknya berbeda).
Dalam
penelitian komparatif ini, penulis menggunakan Uji beda T-Test untuk sampel
yang independen (tidak berhubungan). Penulis menggunakan alat bantu software
SPSS for Windows untuk melakukan Uji Beda dengan dasar
pengambilan keputusan yang dijadikan acuan adalah :
• Jika probabilitas atau signifikannya (sig 2
tiled) < 0,05, maka hipotesis yang menyatakan ada perbedaan antara brand equity Aqua dengan Nestle bagi
mahasiswa Perbanas Institute Jakarta diterima dan sebaliknya.
0 komentar:
Post a Comment