Apakah Anak Menteri kebal Hukum?


Masih ingatkan dengan kasus tabrakan di tol jagorawi di awal tahun kemarin? Gue sih yakin pasti ada yang lupa dengan kasus ini. Wajar aja sih soalnya pihak kepolisian sepertinya sangat lamban untuk memprosesnya dan terlebih lagi si anak menteri ini yang bernama Rasyid Rajasa “katanya” sakit atau pura-pura sakit untuk menghindari proses hukumnya?

Kalian pasti merasa ada yang janggal dengan kasus ini bukan? Gue juga sangat bingung, pertama si tersangka tidak langsung ditahan. Berbeda dengan tindakan polisi terhadap Afriyani yang menabrak orang di Tugu Tani, disitu kan Afriyani langsung ditahan. Nah, ini kok yang sudah jelas-jelas menabrak dan saksi mata pun ada tapi kok ngga langsung ditahan? Makin aneh aja kan?


Kemarin nonton berita di televisi, “katanya” berkas si tersangka sudah P21 atau sudah lengkap dan si tersangka siap untuk disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Sangat lama ya prosesnya, mulai dari awal Januari sampai sekarang udah bulan 2 tapi ngga ditahan-tahan dan “katanya” si tersangka ini tidak akan kabur, ya bisa aja besok kabur. Gue heran kenapa si tersangka “katanya” masih butuh perawatan, kan dia ngga apa-apa justru yang butuh perawatan yang lebih adalah para korban. “katanya” lagi nih tersangka mengalami trauma, ya wajarlah dia udah menabrak orang hingga tewas dan wajar-wajar aja di butuh perawatan untuk menghilangkan trauma tapi sepertinya kelamaan proses perawatannya, mungkin untuk menghindari proses penahanan kali ya.

Penyebab kecelakaannya pun gara-gara ngerayain tahun baru sih gue bilang, soalnya dia ngantuk dan sempat tertidur disaat kejadian. Nah, akibatnya si tersangka ngga tau entah apa yang di depannya dan menabrak mobil Luxio sih “katanya” dan para korban terlempar keluar, bisa kalian bayangin ngga berapa kecepatan mobil si tersangka sampai-sampai para korban terlempar keluar dari mobilnya. Terlebih lagi mobil si tersangka mobil bagus BMW X5 kalau ngga salah ya, si tersangka sih ngga apa-apa kan ada airbagnya jadi ya ngga ada cedera sama sekali. Menurut saksi sih, kecepatannya sangat tinggi ada diatas 100 km/jam kayaknya, wajar sih namanya di tol. Tapi yang ngga wajar adalah udah tau lagi ngantuk abis party tahun baru masih aja nyetir.

Semoga kasus ini jadi pembelajaran, disaat kita ngantuk atau sudah sangat lelah lebih baik ngga usah menyetir dan lebih baik istirahat dulu. Masalah hukuman kepada si tersangka ya harus sesuai dengan apa yang diperbuat dan berharap hakim bisa memberikan vonis yang pantas tanpa melihat bahwa dia anak menteri perekonomian Hatta Rajasa. Semua orang sama dimata hukum, jadi ngga ada tuh yang namanya anak menteri bisa kebal hukum. Semoga saja... sekian postingan gue kali ini, kalau ada salah kata mohon dimaafkan. Saran dan kritik yang membangun harap tulis di komentar, terima kasih. Wassalamualaikum..

1 komentar:

  1. wa'alaikumsalam....
    beda bgt ya ma kasus anak ahmad dani..langsng di expos..
    tapi kalo yg 'kayanya' anak mentri cenderung diumpetin gtu..

    ReplyDelete