Ketika Stasiun Televisi Dijadikan Tunggangan Politik oleh Pemiliknya


Melihat media di indonesia begitu banyak terutama media televisi, di Indonesia ada begitu banyak stasiun televisi. Oke, saya akan menyebutkan stasiun televisi beserta pemiliknya:
1.  Metro tv dimiliki oleh Surya Paloh, dimana Surya Paloh merupakan pendiri partai politik yang baru berdiri yaitu Nasional Demokrat (NasDem) dan beliau merupakan mantan anggota partai Golkar dan sepertinya Surya Paloh maju di pilpres 2014.
2. Trans tv dan Trans7 dimiliki oleh Chairul Tanjung, pengusaha yang sangat sukses dan beliau juga memiliki Bank Mega. CT juga baru merilis buku Anak Singkong yang berisi tentang kehidupannya dimasa lalu, dan saya beropini apakah ini suatu bentuk pencitraan untuk maju di pilpres 2014.
3. RCTI, MNCTV dan Global TV dimiliki oleh Hary Tanoe yang saat ini terjun sebagai politik sebagai anggota Partai NasDem dan sepertinya ada potensi untuk maju di pilpres 2014.
4. Antv dan tvone dimiliki oleh Aburizal Bakrie dan keluarganya. Aburizal adalah ketum Partai Golkar yang bisa saya sebut orang yang paling berambisi untuk menjadi presiden RI di pilpres 2014.
5. Indosiar dan SCTV dimiliki oleh Grup Elang Mahkota Teknologi, yang dimiliki oleh pengusaha Sutanto Hartono dan menurut saya untuk terjun ke politik masih jauh dan rasanya

Oke back to core, saat menonton televisi saya sering melihat suatu stasiun televisi dalam menyampaikan informasi kadang tidak berimbang dan lebih memihak ke satu pihak. Mungkin anda akan menyadarinya juga saat menonton. Saya ingat saat ikut seminar di kampus saya yang kebetulan speakernya adalah News Anchor salah satu stasiun televisi swasta dan dia mengakui bahwa berita yang ia bawakan terkadang tidak independen, berimbang begitu juga dengan stasiun televisi  yang lain dalam menyampaikan berita.
Saya akan memberikan contoh dari ketidak berimbangan berita di stasiun televisi di Indonesia yaitu:
1.      Tvone
Saat menonton berita di tvone dan antv, anda pasti akan melihat perbedaan headline dalam menyampaikan berita terutama dalam hal lumpur lapindo dan hal ini jarang diberitakan di kedua stasiun tv tersebut sedangkan di stasiun televisi lain intens memberitakannya. Hal yang paling menarik dalam penyebutan bencana lumpur yang terjadi di Sidoarjo sangatlah aneh, di tvone dan antv menyebutnya LUMPUR SIDOARJO sedangkan di stasiun tv lain dan masyarakat secara umum menyebutnya LUMPUR LAPINDO. Sungguh aneh bukan?
Ya jelas saja aneh, LAPINDO adalah nama perusahaan minyak yang dimiliki oleh BAKRIE GRUP.

2.      Metrotv
Kalau menonton metrotv pasti akan langsung ingat Nasional Demokrat yang selalu wara-wiri di metro tv. Maklum aja pemilik metro tv ini adalah Surya Paloh yang mendirikan Nasional Demokrat. Dulunya sih Nasional Demokrat berbentuk dengan dalih organisasi masyarakat, NasDem terbentuk karena kekalahan Surya Paloh dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar. Selain itu, News Anchor di Metro tv itu cantik-cantik lho, apalagi Gadiza Fauzi, Sumi Yang atau Million Sekarsari. Eittsss.... sorry lari dari jalur, malah ngomongin cewek haha..

3.      MNC Group
Ya MNC Group terdiri dari RCTI, MNCTV dan GLOBALTV, seperti kita ketahui MNC Group ini dimiliki oleh Hary Tanoe dan akhir-akhir ini rajin banget nongol di stasiun tvnya dengan slogan Gerakan Perubahan. Yupzz.. Hary Tanoe bergabung ke Partai baru Nasional Demokrat dan cukup punya nyali juga untuk masuk politik. Mungkin ini dikarenakan media yang telah ia bangun bisa digunakan sebgai alat untuk memperkenalkan dirinya dan politik cari muka di masyarakat.
Mungkin hanya ketiga tokoh ini yang  bisa maju di pilpres 2014, kita bisa dilihat bagaimana hasrat untuk menjadi nomor 1 di Indonesia ini. Tapi yang terbaru lebih mantep, yaitu Haji Rhoma Irama akan maju di pilpres 2014 dan dengan percaya diri beliau mengungkapkannya di media. Menurut hemat saya, Rhoma Irama untuk menjadi presiden rasanya sangat jauh dari kenyataan ini dikarenakan image yang dibangun oleh Rhoma adalah seorang penyanyi dangdut atau dijuluki dengan Raja Dangdut. Nah ini yang bikin ambigu, sudah jadi Raja masih aja berniat menjadi Presiden, wah benar-benar serakah ya coy hahaha... just kidding bang Oma.
Jadi kesimpulan gue, media yang dijadikan alat politik sangatlah tidak dewasa, ini sama saja seperti anak-anak. Media indonesia kebanyakan tidak berimbang dan independent selalu dependent, tapi gue yakin masih ada yang independent memeberikan berita dengan berimbang.
follow my twitter: https://twitter.com/dedektoruz

3 komentar:

  1. Replies
    1. haha.. sama2 alby, hanya uneg-uneg yg ada dikepala yg dikeluarin.

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete