Pelajaran Kewarganegaraan

1.      Jelaskan perkembangan demokrasi di Indonesia dalam hubungan dengan Hak Asasi Manusia?
Jawab:
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol. Oleh karena itu agar kalangan intelektual terutama mahasiswa sebagai calon pengganti pemimpin bangsa di masa mendatang memahami makna serta kedudukan demokrasi yang sebenarnya maka harus dilakukan suatu kajian yang bersifat ilmiah.Demokrasi punya keterkaitan yang erat dengan Hak Asasi Manusia karena, makna terdalam dari demokrasi adalah kedaulatan rakyat, yaitu rakyatlah sebagai pemegang kekuasaan politik tertinggi dalam suatu negara. Misalnya, kebebasan untuk menyatakan pendapat, kemerdekaan untuk menganut keyakinan politik, hak untuk diperlakukan sama dihadapan hukum. Hanya kemudian patut dijelaskan lebih lanjut, bahwa persoalan demokrasi bukanlah sebatas hak sipil dan politik rakyat namun dalam perkembangannya, demokrasi juga terkait erat dengan sejauh mana terjaminnya hak-hak ekonomi dan sosial dan budaya rakyat, maka dalam perspektif yang lebih kongkret negara demokratis juga diukur dari, sejauh mana negara menjamin kesejahteraan warga negaranya, seberapa rendah tingkat pengangguran dan seberapa jauh negara menjamin hak-hak warga negara dalam mendapatkan penghidupan yang layak. Hal inilah yang secara langsung ataupun tidak langsung menegaskan bagaimana hubungan yang terjalin antara demokrasi dan Hak Asasi Manusia. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa, Hak Asasi Manusia akan terwujud dan dijamin oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya, demokrasi akan terwujud apabila negara mampu manjamin tegaknya Hak Asasi Manusia. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa, Hak Asasi Manusia akan terwujud dan dijamin oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya, demokrasi akan terwujud apabila negara mampu manjamin tegaknya Hak Asasi Manusia. Konsepsi HAM dan demokrasi dalam perkembangannya sangat terkait dengan konsepsi negara hukum. Dalam sebuah negara hukum, sesungguhnya yang memerintah adalah hukum, bukan manusia. Hukum dimaknai sebagai kesatuan hirarkis tatanan norma hukum yang berpuncak pada konstitusi. Hal ini berarti bahwa dalam sebuah negara hukum menghendaki adanya supremasi konstitusi. Supremasi konstitusi disamping merupakan konsekuensi dari konsep negara hukum, sekaligus merupakan pelaksanaan demokrasi karena konstitusi adalah wujud perjanjian sosial tertinggi. Demokrasi di Indonesia yang masih belum menunjukan kehidupan demokrasi yang baik lebih dikarenakan negara hukum yang menjadi landasan Indonesia belum dapat mengkonsolidasikan demokrasi. Persyaratan untuk menuju konsolidasi demokrasi akhirnya memang sangat bertumpu pada proses reformasi hukum. Hukum harus diciptakan untuk memberikan jaminan berkembangnya masyarakat sipil dan masyarakat politik yang otonom, masyarakat ekonomi yang terlembagakan, dan birokrasi yang mampu menopang pemerintahan yang demokratis. Hukum harus dikembangkan untuk memperkuat masyarakat sipil (civil society) agar mampu menghasilkan alternatif-alternatif politik dan mampu mengontrol dan memantau pemerintah dan negara ketika menjalankan kekuasaannya. Pada intinya demokrasi adalah persamaan hak dan kedudukan dari setiap warga negara di dalam sebuah negara yang demokratis. Demokrasi harus ditegakkan dalam berbagai bidang, yakni demokrasi politik, demokrasi ekonomi, demokrasi hukum dan demokrasi pendidikan. Sedang inti demokrasi itu sendiri adalah keadilan. Demokrasi yang sesungguhnya adalah demokrasi tanpa embel-embel dibelakangnya, karena tiga macam denokrasi yang diterapkan di indonesia ternyata gagal. Dengan demikian, demokrasi dalam arti universal dan komprehensif dapat diciptakan melalui tegaknya keadilan politik, keadilan ekonomi, keadilan sosial dan keadilan hukum.

Jakarta Banjir, Bule Satu ini Malah Berselancar


Mungkin warga Selandia Baru ini layak masuk acara bule gila di televisi. Daniel (30), saat banjir melanda Jakarta, malah asyik bermain selancar. Dengan kreatif dia menyewa motor dan meminta pengendara menariknya. Daniel berdiri di atas papan. Edan!

Hari ini Jakarta Lengang, Transjakarta Sepi Penumpang

Tidak seperti biasanya kalau hari jumat begini Jakarta lengang, ya ini akibat dari banjir yang masih terjadi sehingga kebanyakan masyarakat tidak melakukan aktivitas seperti biasa. Masalahnya jalanan yang kemarin terkena banjir masih belum surut airnya, dan pagi tadi turun hujan yang lumayan deras. Apalagi banyak juga angkutan umum yang sengaja tidak beroperasi akibat banjir tapi tadi pagi sewaktu gue mau berangkat ke kampus cukup lumayan banyak yang beroperasi angkutan umum. Biasanya angkutan umum penuh dengan penumpang, namun tadi pagi penumpang cukup sedikit seperti angkutan umum Kopaja dan Transjakarta Busway. Kebetulan tadi gue naik Transjakarta Busway menuju ke kampus di daerah kuningan penumpangnya sangat sedikit, biasanya sih kalau naik Transjakarta di pagi hari berdesak-desakkan tapi tidak dengan hari ini. Rute Transjakarta yang menuju Monas ternyata hanya sampai Karet Kuningan saja, ini dikarenakan masih banjir di beberapa titik jalan. Jakarta membutuhkan angkutan umum atau transportasi masssal yang bebas hambatan tentunya seperti banjir. Semoga MRT bisa dibangun dengan segera dan bisa mengatasi kemacetan juga tentunya.

6 Hal yang Jangan Pernah Dikatakan Kepada Wanita yang Sedang Menangis

1. "Sudahlah, Lupakan Saja"
Ini adalah perkataan paling kejam yang dilontarkan pada wanita ketika dia sedang menangis. Wanita tidak perlu diberitahu kapan mereka harus melupakan kesedihannya. Setiap orang mengatasi kesedihan dan rasa dukanya dengan cara yang berbeda. Ada yang bisa dengan cepat melupakan masalah, tapi ada juga yang baru bisa melupakannya setelah berminggu-minggu. Lama ataupun cepat, rasa sedih itu pun akan berangsur-angsur hilang. Mengatakan hal tersebut hanya akan membuatnya kesal dan justru lebih sulit rasa sedihnya itu hilang.

Jakarta Banjir, Traffic Macet Total

Pagi tadi sih rencananya gue mau ke kampus di kuningan, pagi-pagi udah berangkat naik transjakarta dari pasar rebo. Sampai di Halte UKI Cawang mau transit ke bus yang menuju ke kuningan nunggunya lama banget gara-gara hujan yang deras. Akibat hujan yang deras ruas-ruas jalan pun banjir, nah gue pun ngga bisa ke kampus gara-gara lalu lintas macet total yang dari arah Cililitan menuju Cawang atau yang arah menuju Priuk. Gue pun putar balik, langsung balik kerumah lagi. hadeh.. kacau banget Jakarta, gue juga sempat jepret-jepret foto dari atas JPO. Semoga banjir dapat diatasi oleh Gubernur, banjir hari ini adalah komplikasi banjir dari tahun ke tahun.

Quick and Natural Ways to Eliminate Former Acne


Having a clean and attractive face is certainly the hope of every person, especially the women. And as development era, not least the product of the type of drug that can be used to remove acne scars. Then how or tips to Eliminate Former Acne Naturally? Here's a glimpse reviews and information that may be useful to all my friends ...
Some ways or tips Eliminate Former Acne Naturally, among others:

1. Cleaning followed by refreshment. When we are going to bed, rub facial skin with slices of tomato or cucumber. Or a more subtle again shredded cucumber and mixed with a little water. Then the mixture was filtered with a thin cloth. Distillate then we rubbed on the skin of the face with cotton wool until blended. In the morning (wake up), put a small towel into warm water and apply on the face. When finished, enter a different small towel into ice water with the use of the same.

15 Cara Alami Untuk Menghilangkan Bekas Jerawat



Mempunyai wajah yang bersih dan menarik tentunya merupakan harapan setiap orang khususnya para wanita. Dan seiring perkembangan jaman, tidak sedikit produk dari jenis obat yang dapat digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat. Lalu bagaimana cara atau tips untuk Menghilangkan Bekas Jerawat Secara Alami? Berikut sekilas ulasan dan informasinya yang mungkin bisa berguna untuk teman-teman semuanya…
Beberapa cara atau tips Menghilangkan Bekas Jerawat Secara Alami antara lain :
  1. Pembersihan yang diikuti oleh penyegaran. Ketika kita akan tidur, gosok kulit muka dengan irisan tomat atau mentimun. Atau yang lebih halus lagi mentimun diparut dan dicampur dengan sedikit air. Lalu campuran tersebut disaring dengan kain tipis. Hasil saringan kemudian kita usapkan pada kulit muka dengan kapas hingga rata. Pagi harinya (bangun tidur), masukkan handuk kecil kedalam air hangat dan usapkan pada wajah. Setelah selesai, masukkan handuk kecil yang berbeda ke dalam air es dengan cara penggunaan yang sama.

Akhirnya Sekolah RSBI dihapuskan





Baru nyetel televisi udah langsung rame berita mengenai penghapusan RSBI di sekolah formal baik itu di SMA atau pun SMP. Menurut gue, penghapusan nama RSBI dari sekolah sangat bagus karena tidak ada lagi tuh mana sekolah yang paling bagus dan paling hebat. RSBI sama saja seperti sistem kasta dimana yang bersekolah di RSBI hanya orang-orang yang memiliki banyak duit sedangkan sekolah yang tidak berlabel RSBI dianggap sekolah untuk si Miskin.

Dengan adanya penghapusan label RSBI ini tentu akan membuat sekolah-sekolah itu sama saja dimana yang membedakan adalah prestasi siswanya bukan di label RSBI atau tidak. Semoga dengan penghapusan label RSBI ini pendidikan di Indonesia semakin maju dan tentunya makin bagus. Gue masih ragu nih kalo pendidikan Indonesia bisa maju kalo hanya dengan tindakan penghapusan label RSBI. Pemerintah ini dari dulu kebijakannya mengenai pendidikan sangat membingungkan dari dulu.

Kesalahan pemerintah itu banyak dalam menerapkan kebijakan di dunia pendidikan mulai dari kurikulum yang berganti-ganti dalam kurun beberapa tahun terakhir. Belum lagi masalah mengenai guru dan masalah pembangunan di sekolah-sekolah yang terdapat di daerah terpencil. Dana BOS dari pemerintah yang masih dipotong atas alias dikorupsi merupakan permasalahan yang harus diselesaikan agar pendidikan di Indonesia semakin bagus.

Beruntunglah ada juga yang merasa tidak beres dengan label RSBI sehingga diuji materi di Mahkamah Konstitusi dan keputusannya menyalahi aturan UUD 1945. Akhirnya dihapuskan juga hari ini label RSBI di sekolah formal sehingga tidak ada lagi mana sekolah yang paling bagus dan hebat. Bagus atau tidaknya sekolah bukan ditentukan oleh label RSBI tetapi seberapa banyak siswanya berprestasi  dan berprilakuan teladan baik itu saat disekolah maupun diluar sekolah.

Please, Jangan Tanya IPK Saya


Ya melihat judul diatas mungkin sebagai mahasiswa agak sensitif jika ditanya mengenai IPK.  Disini hanya ada dua alasan mengapa mahasiswa tidak ingin menjawab berapa IPK-nya. Yang pertama mungkin mahasiswa tidak ingin sombong dengan IPK-nya yang tinggi haha.. ini Cuma asumsi ya guys. Yang kedua ini yang paling jelas, mungkin IPK-nya emank jelek dan tidak pantas untuk disebutkan hehe.. sorry ya yang IPK-nya kurang, gue juga IPK-nya ngga begitu jelek atau ngga begitu bagus yah standarlah dibilang. *ngeles

Di dunia perkuliahan IPK memang hal yang sangat sensitif untuk ditanyakan kepada teman-teman, kalo ditanya pasti malah balik nanya juga. Pengen tahu apakah IPK-nya masih dibawahnya atau tidak, haha ngga apa-apa ini kan jurus yang sangat bagus supaya menghindarkan diri dari jatuhnya harga diri haha.. *lebay. Gue juga sebagai mahasiswa agak males kalo ditanya IPK, apalagi kalo ada yang IPK-nya tinggi langsung songong dah tuh orang pengen gue lempar s*mpak tuh orang haha..

Akibat IPK ini mahasiswa seperti berada di sistem kasta umat Hindu, dimana ada Brahmana atau Sudra. Ini sungguh tidak adil haha..  mungkin ada beberapa sebab mahasiswa memiliki IPK yang kecil, bisa saja Dosennya di kampus Dosen-dosen luar biasa alias dosen yang jarang datang mengajar sekaligus pelit nilai. Bisa dibayangin ngga dosen kayak begitu, gue sih udah ngalamin nih di semester 5 ini. terkadang ada juga dosen yang menjelaskan mata kuliah seenak jidatnya, dosennya asik sendiri di depan ngejelasin tanpa ada rasa bersalah kalo yang dia ajarin tidak ada yang dimengerti oleh mahasiswa. Pantes aja mahasiswa nilainya di bawah standar kalo dosennya mengajar seperti itu.

Intinya sistem pengajaran pendidikan di Indonesia sudah salah dari bawah. Lihat saja satu kelas di isi oleh 40 Siswa/mahasiswa seddangkan tenaga pengajarnya hanya 1 orang. Bagaimana 1 orang menghandle 40 orang, bisa dibayangkan 1 dibanding 40. Akibatnya hanya memang yang rajin dan pintar yang mampu menguasai pelajaran sedangkan yang butuh penjelasan lebih tidak dapat mengikuti pelajaran yang dijelaskan dan tentu saja nilai pun menjadi hancur dan IPK pun sangat kecil sekali.

Belom lagi pemerintah dengan kebijakan bodohnya dengan berganti-ganti kurikulum di pendidikan formal setiap beberapa tahunnya. Pemerintah tidak tahu apa yang dilakukan, padahal dengan diberlakukannya kurikulum baru justru akan membingungkan tenaga pengajar apalagi siswanya ya makin bingung juga. Lebih baik mencontoh sistem pendidikan di negara-negara skandinavia yang menerapkan sistem pengajaran yang baik. Dimana negara-negara tersebut menerapkan perbandingan guru dan murid sangat tepat. Dalam satu kelas terdapat 25 murid dan 2 tenaga pengajar. Kalo ujian lebih enak lagi nih, yang diujikan yang kita inginkan.

Nah coba kalo sistem pendidikan negara skandinavia diterapkan di Indonesia pasti ngga akan ada tuh IPK yang jeblok. Jadi ngga ada tuh istilah “please, jangan tanya IPK saya” , haha.. itu ngga penting yang terpenting adalah buka kuantitasnya tetapi kualitas dalam mendapatkan nilai atau proses belajar. Kalo begitu hanya Tuhan dan Orang Tua saya saja yang berhak mengetahui IPK saya itu pun kalo ditanya haha..

Ternyata Ada Kode Angka 19 dalam Al Quran Sebagai Penjaga Keontentikan Al Quran


Tanbihun.com- Al Qur’an adalah satu-satunya kitab suci di dunia ini yang tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Namun kemukjizatan Qur’an tidak hanya dibuktikan lewat kesempurnaan kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah yang sering mengejutkan para ahli.
Suatu kode matematik yang terkandung di dalamnya misalnya, tak terungkap selama berabad-abad lamanya sampai seorang sarjana pertanian Mesir bernama Rashad Khalifa berhasil menyingkap tabir kerahasiaan tersebut. Hasil penelitiannya yang dilakukan selama bertahun-tahun dengan bantuan komputer ternyata sangat mencengangkan. Betapa tidak, ternyata didapati bukti-bukti bahwa surat-surat/ayat-ayat di dalam Qur’an serba berkelipatan angka19.
Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada surat ke-74 ayat: 30-31, yang artinya sbb:“Yang atasnya ada sembilan belas. …., dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19). melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”
Hasil penemuannya yang sangat mengejutkan ini pada tahun 1976 telah didemonstrasikan di depan umum ketika diselenggarakan Pameran Islam Sedunia di London. Berikut cuplikan dari sebagian penemuannya tersebut:
  1. Kita mengetahui bahwa setiap surat di dalam Qur’an selalu diawali dengan bacaan ‘Basmallah’ sebagai statemen pembuka, yaitu “Bismillaahir-rahmaanir-rahiim”(yang artinya: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Ternyata bacaan ‘Basmalah’ tersebut (dalam bahasa Arabnya) terdiri dari 19 huruf (atau 19×1):
  2. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari kelompok kata: Ismi – Allah – Arrahman – Arrahim. Penelitian menunjukkan jumlah dari masing-masing kata tersebut di dalam Qur’an ternyata selalu merupakan kelipatan angka 19. Yakni:
    • Jumlah kata Ismi di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 19 buah (atau 19×1)
    • Jumlah kata Allah di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19×142)
    • Jumlah kata Arrahman di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19×3)
    • Jumlah kata Arrahim di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19×6)
Bahkan, apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga akan merupakan kelipatan 19, yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19×8).
  1. Jumlah total keseluruhan surat-surat di dalam Qur’an sebanyak 114 surat (atau 19×6).
Angka 114 bila dibagi 6 bagian (masing- masing 19 Surat), yakni 1-19,.. 20-38,.. 39-57,.. 58-76,.. 77-95,.. 96-114 lalu masing-masing dijumlahkan, kemudian hasilnya dibagi dengan 19, maka hasilnya adalah kelipatan 19.
1+2+3+ … +19 = 190 (19x10)
20+21+22+ … +38 = 551 (19x29)
39+40+41+ … +57 = 912 (19x48)
58+59+60+ … +76 = 1273 (19x67)
77+78+79+ … +95 = 1634 (19x86)
96+97+98+ … +114 = 1995 (19x105)
  1. Bacaan Basmallah di dalam Qur’an ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19×6), dengan perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai pembuka surat-surat kecuali surat ke-9 (Surat At- Taubah tanpa Bismillah), sedangkan sebuah lagi ditemukan di surat ke-27 ayat 30.yakni pada Surat An- Naml.
Berikut terjemahan surat ke-9 (At- Taubah) ayat 3:
“Dan suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin, kemudian jika kamu bertobat maka bertobat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi mereka siksa yang pedih.”
Berikut terjemahan surat ke-27 (An- Naml) ayat 29-31:
“Ia (Balqis) berkata, Hai pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah surat yang berharga. Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri.”
  1. Pada surat ke-27 ayat 30 tempat ditemukannya bacaan Basmallah apabila bilangan surat dan ayatnya dijumlahkan maka hasilnya merupakan kelipatan angka 19, yaitu 27+30=57 (atau 19x3).
  2. Dari point 4 di atas ditemukan hubungan yang menarik antara surat ke-9 dan ke-27. Surat ke-27 ternyata merupakan surat yang ke-19 jika dihitung dari surat ke-9.
========= surat ke-: 9, 10, 11, 12, . . . , 25, 26, 27
==== urutan surat ke-: 1, 2, 3, 4, . . . , 17, 18, 19
Bahkan,apabila bilangan surat-suratnya dijumlahkan mulai dari surat ke-9 s.d. ke-27 maka hasilnya pun adalah kelipatan 19, yaitu:
(9+10+11+12+ … +24+25+26+27 = 342 (atau 19x18).
  1. Wahyu pertama (surat ke-96 ayat 1-5) terdiri atas 19 kata (atau 19x1) dan 76 huruf (atau 19x4).
  2. Wahyu kedua (surat ke-68 ayat 1-9) terdiri atas 38 kata (atau 19x2).
  3. Wahyu ketiga (surat ke-73 ayat 1-10) terdiri atas 57 kata (atau 19x3).
  4. Wahyu terakhir (surat ke-110) terdiri atas 19 kata (atau 19x1).
  5. Wahyu yang pertama kali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu ke-19 (surat ke-112).
  6. Surat ke-96, tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri atas 19 ayat (atau 19×1) dan 304 huruf (atau 19×16). Selain itu juga ternyata surat ke-96 tersebut merupakan surat yang ke-19 bila diurut/dihitung mundur dari belakang Qur’an.
========= surat ke-: 114, 113, 112, 111, . . . , 98, 97, 96
==== urutan surat ke-: 1, 2, 3, 4, . . . , 17, 18, 19
Bukti ini menunjukkan bahwa Qur’an tersusun dengan perhitungan sistim kunci (interlocking system), sesuai maksud dari surat ke-85 ayat 20, yang artinya : “Allah telah mengunci mereka dari belakang”.
Bahkan, apabila bilangan surat-suratnya dijumlahkan mulai dari surat ke-114 s.d. ke-96 maka hasilnya pun adalah kelipatan 19, yaitu 114+113+112+111+…+98+97+96 = 1995 (atau 19x105).
  1. Bagian tengah-tengah Qur’an jatuh pada Surat ke-18 (Surat Al- Kahfi) ayat 19 (atau 19×1).
  2. Juga ditemukan bukti bahwa surat-surat yang memiliki 8 (delapan) ayat dan 11 (sebelas) ayat ditemukan yang paling banyak di dalam Qur’an, yakni masing-masing terdiri dari 5 (lima) buah surat. Disusul kemudian surat-surat yang memiliki 3 (tiga), 19 (sembilan belas), 29 (dua puluh sembilan), 30 (tiga puluh), dan 52 (lima puluh dua) ayat, yang masing-masing terdiri dari 3 (tiga) buah surat. Apabila dijumlahkan ayat-ayat tersebut sesuai dengan kelompoknya maka hasilnya merupakan kelipatan 19, yaitu sbb:
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan: 8+11 = 19 (atau 19x1).
o    surat ke-: 103, 108, 110 masing-masing terdiri atas 3 ayat
o    surat ke-: 97, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri atas 8 ayat.
o    surat ke-: 82, 87, 96 masing-masing terdiri atas 19 ayat
o    surat ke-: 48, 57, 81 masing-masing terdiri atas 29 ayat
o    surat ke-: 32, 67, 89 masing-masing terdiri atas 30 ayat
o    surat ke-: 14, 68, 69 masing-masing terdiri atas 52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan: 3+19+29+30+52 = 133 (atau 19x7).
  1. Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini yang memiliki tanda-tanda khusus (initials) berupa huruf-huruf (code letters) atau sebagaimana disebut dalam bahasa Arab “Muqatta-’aat” yang artinya “kata singkatan”. Di dalam Qur’an terdapat sebanyak 29 (dua puluh sembilan) surat-surat yang diawali dengan 14 (empat belas) macam kombinasi dari 14 (empat belas) huruf-huruf Fawatihus Suwar “Muqatta-’aat”.
14 huruf itu adalah: alif, lam, mim, ra’, kaf, ha’, ya’, ‘ain, shad, tha’, sin, qaf, nun, dan kha’.
14 macam kombinasi huruf-huruf tersebut adalah: 1) alif, lam, mim, 2) ha’, mim, 3) alif, lam, ra’, 4) alif, lam, mim, ra’, 5) tha’, sin, 6) tha’, sin, mim, 7) ya’, sin, 8) nun, 9) kaf, ha’, ya’, ‘ain, shad, 10) alif, lam, mim, shad, 110 shad, 12) qaf, 13), ‘ain, sin, qaf, dan 14) tha’, ha’.
29 surat adalah surat ke-: 2, 3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50, dan 68.
Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya kombinasi, dan banyaknya surat dijumlahkan maka hasilnya merupakan kelipatan 19, yaitu 14+14+29 = 57 (atau 19×3).
Terhadap tanda-tanda dengan kata singkatan ini, para ahli tafsir berbeda-beda pendapat. Ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, ada pula yang berpendapat huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan bacaan-bacaan di dalam Qur’an.
Namun berkat penemuan angka 19 kini terbukalah maksud sesungguhnya dari adanya huruf-huruf “Muqatta-’aat” tersebut, yaitu berfungsi sebagai penjaga keaslian/keotentikan Qur’an karena berhubungan dengan angka 19.
Perhatikanlah demonstrasi-demonstrasi berikut!!!
  1. Surat ke-68 diawali huruf Nun. Setelah diteliti jumlah huruf Nun yang terdapat pada surat tersebut merupakan kelipatan 19.
Q.S.
68
Nun
133
Kelipatan 19
19 x 7
  1. Berikut terjemahan surat ke-68 ayat 2-6: “Nun. Berkat kemuliaan Tuhanmu, engkau (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila, dan sesungguhnya bagimu pahala yang besar, dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur, maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, siapa di antara kamu yang gila.”
  2. Surat ke-42 dan surat ke-50 diawali huruf Qof. Setelah diteliti huruf Qof yang terdapat pada kedua surat tersebut sebanyak 114 huruf (atau 19×6). Ada yang berpendapat bahwa huruf Qof ini singkatan dari kata ‘Qur’an’ karena Qur’an terdiri dari 114 surat.
Q.S.
42
50
Qof
57
57
—- +
114
Kelipatan 19
=19 x 3
  1. Hal lain yang mencengangkan adalah Allah biasanya menyebut kaumnya Nabi Luth dengan kalimat “Qaumu Luuth” yang ditemukan sebanyak 12 kali dalam Qur’an, namun pada surat ke-50 ayat 13, sebutan tersebut berganti menjadi “Ikhwanu Luuth” yang artinya ” saudara-saudaranya Nabi Luuth”.
  2. Tampaknya Allah sengaja menghilangkan unsur Qof dalam kalimat tersebut agar jumlah huruf ‘Qaf’ dalam Qur’an tetap berkelipatan 19, sebab jika tidak diganti maka jumlahnya akan bertambah menjadi 115.
  3. Berikut terjemahan surat ke-50 ayat 1-2: “Qaaf, demi Al Qur’an yang sangat mulia, mereka tercengang lantaran datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir, “Ini sesuatu perkara yang amat aneh.”"
  4. Surat ke-42 diawali huruf ‘Ain, Sin, dan Qof. Setelah diteliti jumlah total ketiga huruf tersebut pada surat ke-42 merupakan kelipatan 19.
Q.S.
42
‘Ain Sin Qaf
98+54+57
Kelipatan 19
19 x 11
  1. Surat ke-36 diawali huruf Ya’, dan Sin. Setelah diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada surat ke-36 merupakan kelipatan 19.
Q.S.
36
Ya’ Sin
237+48
Total
= 285
Kelipatan 19
19 x 15
  1. Surat ke-13 diawali huruf Alif, Lam, Mim, dan Ro’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat ke-13 merupakan kelipatan 19.
Q.S.
13
Kaf Ha’ Ya’ ‘Ain Shad
137+175+343+117+26
Total
= 798
Kelipatan 19
19 x 42
  1. Di awal (ayat pertama) surat ke-7, 19, dan 38 terdapat huruf Shod. Total jumlah huruf Shod dalam ketiga surat tersebut ternyata merupakan kelipatan 19.
Q.S.
7
19
38
Shod
97
26
29
—- +
152
Kelipatan 19
= 19 x 8
  1. Ada hal yang menarik, yakni pada surat ke-7 ayat 69 ditemukan kata bashthatan yang artinya “melebihkan” (jika dieja terdiri dari huruf ba’, shod, tho’, ta’). Padahal lazimnya kata tersebut haruslah dieja dengan huruf ba’, sin, tho’, ta’ (contohnya pada surat ke-2 ayat 247). Menurut riwayat, pada saat turunnya ayat 69 tersebut Jibril menyuruh Nabi Muhammad menuliskan kata “basthatan” dengan huruf shod, namun unsur huruf shod itu tetap harus dibaca sebagai huruf sin, dan hal ini ditandai dengan huruf sin tersebut ditempatkan sebagai huruf kecil di atas huruf shod.
  2. Tampak sekali bahwa Allah memberi tambahan (“melebihkan”) huruf shod agar jumlahnya di dalam Qur’an menjadi berkelipatan 19, sebab jika tidak maka jumlahnya berkurang menjadi 151.
  3. Berikut terjemahan surat ke-7 ayat 69: “Apakah kamu (tidak percaya) dan heran ketika datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah ketika Allah menjadikan kamu sebagai angkatan pengganti sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu.”
  4. Surat ke-40 s.d. ke-46 diawali huruf Ha’ dan Mim. Setelah diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.
Q.S.
40
41
42
43
44
45
46
Ha’  Mim
64  380
48  276
53  300
44  324
16  150
31  200
36  225
————– +
292+1855
Total
= 2147
Kelipatan 19
= 19 x 113
  1. Surat ke-10, 11, 12, 14, dan 15 diawali huruf Alif, Lam, dan Ro’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.
Q.S.
10
11
12
14
15
Alif
1319
1370
1306
585
493
+
+
+
+
+
Lam
913
794
812
452
323
+
+
+
+
+
Ro’
257
325
257
160
96
Total
= 2489
= 2489
= 2375
= 1197
= 912
Kelipatan 19
= 19 x 131
= 19 x 131
= 19 x 125
= 19 x 63
= 19 x 48
  1. Surat ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali huruf Alif, Lam, dan Mim. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.
Q.S.
2
3
29
30
31
32
Alif
4502
2521
774
544
347
257
+
+
+
+
+
+
Lam
3202
1892
554
393
297
155
+
+
+
+
+
+
Mim
2195
1249
344
317
173
158
Total
= 9899
= 5662
= 1672
= 1254
= 817
= 570
Kelipatan 19
= 19 x 521
= 19 x 298
= 19 x 88
= 19 x 66
= 19 x 43
= 19 x 30
  1. Surat ke-19 diawali huruf Kaf, Ha’, Ya’, Sin, dan Shod
    Surat ke-20 diawali huruf Tho’ dan Ha’
    Surat ke-26 diawali huruf Tho’, Sin, dan Mim
    Surat ke-27 diawali huruf Tho’ dan Sin
    Surat ke-28 diawali huruf Tho’, Sin dan Mim
Maka perhatikanlah hubungan yang sangat menarik berikut ini:
Q.S.
19
20
26
27
28
Ha’
175
251



Tho’

28
33
27
19

Sin


94
94
102

Mim


484

460

Total
Kelipatan 19

————————- +



426
+
107
+
290
+
944
=
1767
= 19 x 93
Data di atas dapat dijelaskan dalam ilmu Matematika (Aljabar). Kumpulan huruf-huruf yang memulai kelima surat di atas adalah himpunan yang anggota-anggotanya adalah huruf-huruf yang bersangkutan. Pada kolom pertama adalah irisan himpunan 1 dan 2 yang adalah huruf Ha’ pada surat ke-19 dan ke-20, yaitu 175+251=426. Pada kolom kedua adalah 28+33+27+19 yang merupakan irisan empat himpunan,yaitu himpunan 1 iris, himpunan 2 iris, himpunan 3 iris, himpunan 4 iris, himpunan 5 iris; yang adalah himpunan dengan anggotanya huruf Tho’. Lebih lanjut himpunan ketiga adalah irisan himpunan 3 dan 5 dikurangi himpunan 4, yaitu himpunan dengan anggotanya huruf Mim.
Hal ini merupakan suatu kenyataan bahwa Qur’an perlu dilihat dengan kacamata orang-orang eksak, karena tak mungkin bisa diungkap hanya oleh seorang sastrawan.
Lebih jauh tentang keistimewaan angka 19
Dalam khazanah Islam
  1. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematika dikenal sebagai salah satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali dengan satu dan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (surat ke-112 ayat 3).
  2. Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9 di mana angka 1 merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah, yakni “Maha Awal” dan “Maha Akhir” (surat ke-57 ayat 3).
  3. Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang “Maha Esa” (surat ke-112 ayat 1) sedangkan angka 9 sebagai bilangan pokok terbesar melambangkan salah satu sifat-Nya yang ke-38 (=19x2) yaitu “Maha Besar”.
  4. Dalam kalender tahun Hijriyah (sistem peredaran bulan), tahun kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.
  5. Raka’at dalam sholat wajib 5 waktu: Subuh 2, Zuhur 4, ‘Asar 4, Magrib 3, Isya’ 4, kalau diurut menjadi 24434. Bagilah dengan 19 hasilnya 24434 : 19 = 1286 tanpa sisa. Anehnya angka 1286 kalau dibalik menjadi 6821, kalau dibagi 19 hasilnya 359, juga tanpa sisa. Artinya, perintah sholat itu dari ALLAH SWT; wajib untuk dilaksanakan.
Dalam khazanah ilmu pengetahuan
  1. Dalam buku “Atlas Anatomi” yang disusun oleh Prof. Dr. Chr. P. Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari kerangka manusia, yaitu: tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas. Menurut para biolog, ke-19 ruas tulang tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap manusia karena di dalamnya terdapat sumsum yang merupakan lanjutan dari otak, dengan syaraf-syaraf yang menuju ke seluruh bagian tubuh. Adanya gangguan pada ruas tersebut maka seluruh tubuh akan kehilangan kekuatannya.
Juga ditemukan hal yang menarik; anggota tubuh manusia seperti tangan dan kaki sangatlah penting fungsinya bagi kehidupan kita. Bila diteliti ternyata terdapat 19 ruas tulang pada masing-masing tapak tangan/kaki (dengan mengecualikan ruas-ruas pergelangan tangan). Dan tahukah Anda bahwa bentuk tapak tangan/kaki kita menyerupai bentuk kata “Allah” (dalam bahasa Arab)?
  1. Di alam terdapat 81 unsur kimia stabil. Ada dua unsur di alam yang tidak stabil, yaitu Thorium dan Uranium. Keduanya bernomor atom 90 dan 92 dalam sistem periodik. Proton-proton dalam inti atom yang saling tolak karena bermuatan sama, “direkat” oleh gaya kuat. Sedangkan gaya lemah menyebabkan inti atom Thorium dan Uranium tidak stabil menjadi “lapuk” terbelah dengan mengeluarkan sinar radioaktif, sehingga Thorium dan Uranium disebut pula zat radioaktif. Karena terbelah itu keduanya memperanakkan zat-zat radioaktif pula, yaitu dalam sistem periodik bernomor atom 84, 85, 86, 87, 88, 89 dan 91. Hingga hari ini sudah dikenal 106 unsur dalam sistem periodik. Patut dicatat, bahwa dua di antaranya Technetium bernomor atom 43 dan Promethiu bernomor atom 61 dalam sistem periodik, keduanya adalah unsur “siluman”. Keduanya, jika tersusun, akan hilang dalam sekejap sehingga sesungguhnya bukan 106 unsur yang aktual, melainkan hanya 104 unsur dalam sistem periodik. Maka di antara 106 unsur kimia dalam sistem periodik ada 81 unsur stabil, 2 unsur siluman, dan nomor atom 84 ke atas unsur tidak stabil/radioaktif, yang intinya terbelah.
Dalam penelusuran angka 19 di dalam sistem periodik yang dihubungkan dengan Al Qur’an, diperoleh hasil sebagai berikut:
    • Unsur kimia dalam sistem perodik intinya TERBELAH mulai nomor atom 84.
      Kita lihat di dalam Al-Qur’an surah 84, yaitu surah al-Insyiqaq, artinya: TERBELAH.
    • Unsur siluman Technetium dengan nomor atom 43 dan Promethiu dengan nomor atom 61.
Apabila disusun deret 43 + 44 + 45 + 46 + ..+ 61 = 986 = 52 x 19.
Apabila kita jumlahkan nomor atom dari unsur stabil dalam sistem periodik, kemudian dikuarangi dengan jumlah nomor atom dari kedua unsur siluman itu, akan kita peroleh: (1+2+3+..+83) – (43 + 61) = 3382 = 178 x 19.
    • Kita lihat dalam Al Qur’an Surah 43 dan Surah 61. Surah 43 terdiri atas 89 ayat dan Surah 61 terdiri atas 14 ayat. Di atas telah disebutkan bahwa jumlah Basmalah 114 walaupun Surah 9 tidak di mulai dengan Basmalah, namun pada Surah 27 ada 2 Basmalah. Itu mengisyaratkan bahwa Basmalah adalah bagian dari surah-surah, kecuali Surah 9 (karena memang tidak dimulai dengan Basmalah). Maka lihatlah hasilnya, jika nomor Surat dijumlahkan dengan jumlah ayat dijumlahkan dengan Basmalah:
43 + 89 +1 =133 = 7 x 19
61 + 14 +1 = 76 = 4 x 19
    • Yang terakhir, angka 43 dan 61 adalah sejenis dengan angka 19, yaitu ketiga-tiganya merupakan bilangan prima.
Bahwa angka 19 adalah kode matematika yang melatarbelakangi komposisi literer Qur’an, suatu fenomena unik yang tiada duanya yang sekaligus membuktikan bahwa Qur’an adalah benar-benar wahyu Illahi, bukan hasil otak-atik manusia atau jin. Otak manusia tidak akan mampu mencipta “karya literer yang tunduk pada suatu kode matematik, namun sekaligus membawa tema utamanya yang tak terbantahkan”. Apalagi bila mengingat turunnya Qur’an secara berangsur-angsur, dengan bagian-bagian surat yang acak tidak berurutan, disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa yang melatar-belakanginya.
Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi sebagai pemelihara keotentikan Qur’an. Angka 19 dapat digunakan untuk mengecek apakah di dalam sebuah kitab Qur’an terdapat suatu kesalahan atau tidak, dengan cara menghitung kata-kata krusial yang jumlahnya dalam Qur’an multiplikatif dengan angka 19, kemudian membagi angka hasil hitungan dengan 19, maka akan terlacaklah ada atau tidaknya suatu kesalahan. Angka 19 pada Al-Qur’an seperti cyclic redundancy check (CRC) pada sistem komputer, bila CRC dari sumber tidak sesuai dengan tujuan berarti ada kesalahan dalam pengiriman/penyimpanan data. Angka 19 pada Al-Qur’an sebagai angka penguji apakah ada penambahan atau pengurangan jumlah surah, ayat, basmallah bahkan jumlah huruf pada Al-Qur’an, bila hasil baginya bulat tanpa sisa berarti benar, bila bersisa berarti ada kesalahan. Demikianlah, seluruh isi Qur’an seutuhnya akan tetap asli hingga di akhir zaman karena telah disegel oleh-Nya dengan angka 19 yang merupakan lambang identitas-Nya. Wallahu a’lam bissawab.
Memang, banyak kalangan yang anti-Islam merespon dengan sangat negatif akan hal-ihwal keajaiban angka 19 ini. Namun kalau kita telusuri lebih jauh itu hanya wujud dari rasa frustasi karena pengingkaran mereka terhadap kebenaran yang hakiki. Mereka bahkan menggunakan angka 19 sebagai bahan untuk memperolok-olokan Islam dengan segala tipu-daya, trik dan segala bentuk hinaan. Sama sekali tidak mencerminkan pribadi umat beragama yang penuh kasih sayang sesama manusia. Tapi itulah mereka, dari dulu hingga sekarang hanya bisa menghina dan mengejek, tidak lebih. Sementara apabila ditantang apakah mereka dapat membuktikan kebenaran keyakinan mereka dan kitab yang mereka agul-agulkan itu, hasilnya nihil. Diputar-putar dari A sampai Z pun tidak pernah berhasil. Hasilnya justru banyak dari kalangan ahli pikir dan elit mereka yang beralih ke Islam karena semakin dalam mereka meneliti Islam semakin banyak bukti-bukti kebenaran yang mereka dapati. Sebaliknya, dari kalangan yang anti-Islam, mereka begitu bangganya menghitung-hitung jumlah statistik orang-orang Islam yang beralih ke agama mereka, yang notabene adalah BUKAN dari kalangan pemikir dan elit Islam, justru dari kalangan masyarakat kelas bawah yang sangat tidak faham atau awam akan Islam; dan yang menyedihkan, sebagian besar hanyalah karena alasan ekonomi atau lainnya; BUKAN karena hasil penelitian, olah pikir, dan perenungan tingkat tinggi.
Sebagai bahan renungan, perhatikanlah beberapa ayat di bawah ini:
Surat ke-15 ayat 9: “Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur’an dan Kami pulalah yang tetap menjaganya.”
Surat ke-41 ayat 42: “Yang tidak datang kepadanya (Qur’an) kesalahan/kekeliruan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.”
Surat ke-86 ayat 13: “Sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar firman-Nya yang membedakan antara yang benar dan yang salah.”
Surat ke-18 ayat 27: “Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu yaitu Kitab Tuhanmu (Qur’an). Tidak ada seorang pun yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya.”

Sumber:
http://tanbihun.com/kajian/al-quran/kajian/al-quran/kode-matematik-angka-19-dalam-al-quran-penjaga-keotentikan-al-quran/#.UOqFh3Jwa0I